BUMN Minat Tambah Saham di Vale, Arya Sinulingga: Masih Tunggu Restu Pemerintah
JAKARTA - Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID berencana menambah kepemilikan saham di PT Vale Indonesia Tbk (INCO), namun saat ini masih menunggu arahan dari pemerintah. MIND dikabarkan akan mencaplok 11 persen saham Vale melaui divestasi.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, aksi korporasi itu tetap dilakukan.
Mengingat pemerintah juga sedang memperkuat hilirisasi sektor pertambangan dalam negeri.
Salah satunya melalui pendirian pabrik electric vehicle battery (EV Battery).
“Vale ikut pemerintah aja, kalau pemerintah pingin masuk, kita akan masuk. Kan pemerintah hilirisasi (pertambangan). Sudah ada minat menaikkan sahamnya MIND ID di Vale, karena kita fokus dihilirisasi,” kata Arya, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 3 Februari.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengungkapkan, pemerintah sedang melakukan negosiasi dengan produsen pertambangan nikel yang sahamnya mayoritas dikendalikan oleh Vale S.A dan Vale Canada Limited.
Namun sayangnya, Erick enggan mengungkap apa saja yang menjadi poin-poin negosiasi.
Meski begitu, Erick menekankan pemerintah akan menggaet perusahaan multinasional strategis tersebut untuk memperkuat ekosistem atau hilirisasi pertambangan guna mendukung industri EV Battery di Tanah Air.
Pada awal Januari lalu, Erick Thohir juga telah memastikan perusahaan pelat merah bakal terlibat dalam divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), sebagaimana yang dilakukan pada PT Freeport Indonesia.
Baca juga:
Seperti diketahui, PT Vale Indonesia harus mendivestasikan sahamnya sebesar 51 persen sebagai syarat untuk memperpanjang kontrak di Indonesia. Dari semua kontrak karya (KK) menjadi IUPK.
Erick mengatakan, sudah ada rapat terbatas (ratas) dengan Menteri ESDM, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi), guna membahas hal tersebut.
“Bahwa divestasi Vale BUMN akan berperan. Kembali ini buat kita win-win, sama seperti Freeport kemarin. Setelah divestasi memperbaiki kinerja keuangan kita dan Freeport mau menjadi ekosistem kita dengan membangun smelter,” katanya dalam Konfrensi Pers Awal Tahun 2023, Senin, 2 Januari.