Heru Budi Sebut Anak Buahnya Mulai Turun Lapangan Ambil Data Warga Jakarta Diduga Stunting
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut hari ini jajaran Pemprov DKI Jakarta mulai turun ke lapangan untuk mendata identitas warga yang diduga mengalami kondisi stunting.
Hal ini menindaklanjuti arahan pemerintah pusat yang menargetkan penurunan angka stunting di Indonesia dan kesepakatan dengan Kementerian Kesehatan terkait dengan sinkronisasi data sasaran intervensi stunting.
"Dikoordinatori Asisten Pemerintahan, semua wali kota, hingga lurah, Dinas PPAPP, Dinas Kesehatan, hari ini turun ke lapangan mengambil data-data yang konon stunting," kata Heru saat ditemui di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, 2 Februari.
Selain itu, Heru juga menginstruksikan jajarannya untuk menemui para ibu hamil di Jakarta dan meminta mereka memeriksakan kesehatannya di puskesmas. Heru bilang, upaya pencegahan stunting pada anak lebih efektif dilakukan dengan sasaran ibu hamil.
Menurut Heru, ketika fasilitas pelayanan kesehatan mengetahui kondisi ibu hamil berdasarkan hasil pemeriksaan, maka pemerintah bisa mengetahui sasaran masyarakat yang perlu mendapat bantuan peningkatan gizi mereka.
"Kalau dia kurang gizi, anemia, kita intervensi, sehingga lebih mudah ketika ibu hamil. Sekarang berjalan semua di seluruh kota," urainya.
Kemarin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendatangi Balai Kota DKI Jakarta untuk menemui Heru, membahas soal percepatan penurunan angka stunting di Ibu Kota.
Stunting menjadi masalah yang serius bagi Presiden Joko Widodo. Jokowi pun menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Per tahun 2022, rata-rata angka stunting nasional berada di angka 21 persen.
Budi menyebut, langkah pertama yang diambil pemerintah untuk menurunkan stunting di Jakarta dengan efektif adalah memadankan data ibu hamil dan bayi by name by address milik Kemenkes, Pemprov DKI, dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Kita sudah sepakat, nomor satu rapikan datanya. Jadi datanya by name by address itu mesti sama antara data Kemenkes, data Gubernur, dengan data BKKBN. Kita sudah setuju akan disamakan dalam waktu seminggu," ujar Budi.
Baca juga:
- Ajak Heru Budi Turunkan Angka Stunting Jakarta Jadi 5 Persen, Menkes: Kita Kasih Hadiah ke Pak Presiden
- Ingin Angka Stunting Turun, Pj Gubernur Heru: Ibu Hamil Tolong Jangan Malas Periksa Kehamilan
- Gandeng Swasta dan Perguruan Tinggi, Ganjar Pranowo Ajak Kades Atasi Stunting
- 13 Februari Jadi Hari Penentuan Ferdy Sambo di Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J
Setelah data dipadankan, Kemenkes dan Pemprov DKI akan menentukan program-program prioritas untuk melakukan intervensi penurunan stunting dengan sasaran kelompok ibu hamil dan bayi.
"Kiita fokus ke dua grup, ibu hamil karena risiko paling tinggi sebelum melahirkan, dan grup bayi 6-24 bulan karena di situ dia butuh makanan tambahan di luar ASI yang kebutuhannya spesifik," urainya.