Sekolah di Banjarmasin Terapkan Kartu Digital, Absen Siswa Bisa Diketahui Orang Tua
BANJARMASIN - Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Nuryadi mengungkapkan, sebanyak 75 sekolah di kotanya sudah menerapkan kartu digital siswa. Melalui sistem ini, absensi para siswa bisa diketahui orang tua.
Dia mengatakan di Banjarmasin, Rabu, sebanyak 75 sekolah tersebut, yakni 40 sekolah tingkat SMP dan 35 sekolah untuk tingkat SD.
Menurut dia, kartu tersebut sebagai identitas siswa yang memiliki fungsi antara lain untuk kehadiran siswa yang terintegrasi dengan WhatsApp orang tua.
Selain itu juga, kata Nuryadi, untuk alat pembayaran belanja di sekolah. Karena setiap transaksi anak, pihak orang tua akan mendapatkan notifikasi melalui WhatsApp.
"Jadi orang tua bisa kontrol anak belanja apa saja," terangnya.
Menurut dia, kartu tersebut dapat diisi pembelian uang digital untuk belanja di kantin yang dikelola sekolah.
Dikatakan Nuryadi, penerapan kartu ini sebagai upaya mendukung program smart city atau kota pintar Kota Banjarmasin.
Karena, ujar dia, jaringan smart city Kota Banjarmasin sudah sangat luas, hingga menyentuh untuk kemajuan pendidikan.
Kartu digital ini dilengkapi chip di dalamnya. Nama teknologi yang dipakai adalah Radio Frequency Identification (RFID).
Baca juga:
- Meski Penggunaan untuk Belajar Berkurang, PDIP Nilai JakWIFI Masih Diperlukan Masyarakat Miskin
- Bisnis Produk Digital? Selain Paket Internet, Ini 7 Rekomendasi yang Pasti Laris Dijual
- 5.000 Siswa Belajar Sambil Wisata Transportasi Modern di Jakarta
- Mendagri Dorong Integrasi Data Kedutaan dengan Dukcapil, Manfaatnya WNI Perpanjang KTP Tak Perlu Pulang ke Tanah Air
"Ini merupakan sebuah perangkat elektronik kecil yang terdiri dari chip dan antena. Bagian chip mampu menyimpan 2.000 byte data," terang.
Dia pun menyampaikan, seluruh sekolah di kota ini akan penerapan kartu digital kehadiran ini, namun bertahap.
"Kartu ini hanya ditebus siswa Rp10 ribu," ujarnya.