Jokowi Puji Heru Budi Lanjutkan Sodetan Ciliwung Setelah Mangkrak 6 Tahun, NasDem: Itu Anggarannya Era Pak Anies

JAKARTA - Anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Hasan Basri Umar menanggapi pujian Presiden Joko Widodo kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono karena berhasil melanjutkan proyek pembangunan Sodetan Ciliwung.

Jokowi mengaku terkesan atas kerja Heru yang baru menjabat tiga bulan ini. Sebab, proyek sodetan mangkrak selama 6 tahun terakhir. Dengan kata lain, mangkraknya pembangunan Sodetan Ciliwung terjadi di era Gubernur DKI Anies Baswedan.

Namun, NasDem tak memandang begitu. Hasan menyebut, alokasi anggaran pembebasan lahan yang menjadi lokasi pembangunan Sodetan Ciliwung telah direncanakan sejak Anies masih memimpin DKI.

"Pak Heru memang pelaksanaannya. Tapi kan anggarannya kita setujui dari zamannya Pak Anies. Jadi anggaran berjalan ini sudah disusun tahun lalu," kata Hasan kepada wartawan, Selasa, 24 Januari.

Hasan menegaskan, pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari APBD DKI Jakarta memang tak bisa dilaksanakan secara instan. Perlu ada beberapa tahapan, mulai dari perencanaan anggaran, pencairan alokasi anggaran, hingga pelaksanaannya.

"Proses pengerjaannya kan bertahap. Mungkin sebelum ini sudah ada pelaksanaannya cuma belum selesai saja, begitu," tutur dia.

Hari ini, Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Sodetan Ciliwung pada sisi outlet Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur.

Jokowi mengaku kaget pengerjaan Sodetan Ciliwung yang sempat mangkrak selama 6 tahun bisa langsung dilanjutkan oleh Heru. Setelah Heru menjabat, Pemprov DKI langsung melakukan pembebasan lahan sejumlah bidang permukiman warga yang menjadi area outlet sodetan.

"Sodetan Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun ini kemarin satu setengah bulan telah dibebaskan lahan di sini, sehingga bisa dimulai lagi pengeborannya dan kita harapkan nanti di April insyaallah sudah selesai," kata Jokowi di lokasi.

Jokowi memaparkan, gorong-gorong raksasa sepanjang 1,3 kilometer ini, ketika beroperasi, bisa mengurangi debit air 33 meter kubik per detik pada aliran Kali Ciliwung untuk dialihkan ke Banjir Kanal Timur (BKT).

"Kemudian kalau pada (status) Siaga 1 (alirannya bisa mencapai) 63 meter kubik per detik. Gede sekali. Itu sangat kalo nanti sudah berfungsi sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta," urai Jokowi.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersyukur Heru bisa melanjutkan berbagai program pengendalian banjir Jakarta yang sempat terhenti.

Berbagai langkah yang dilakukan untuk mengatasi banjir yang dimaksud Basuki adalah normalisasi kali, pembangunan sodetan, pembangunan waduk, hingga pemasangan pompa-pompa.

"Sekarang alhamdulillah ada Pak Heru, ini (upaya mengatasi banjir di Jakarta) mulai dikerjakan lagi. Pasti banyak berkurang, bukan bebas banjir, tapi pasti banyak berkurang dari hulu, tengah, hilir," ungkap Basuki.

"Kalau itu konsisten dilakukan dari dulu, pasti sudah berkurang; yang masalahnya tadi kan enam tahun nggak di apa-apain, normalisasi nggak diapa-apain, sodetan nggak diapa-apain," lanjutnya.