Sopir Ojol Terduga Teroris yang Ditangkap di Tangsel Perannya Membeli Bahan Peledak

TANGERANG – SN, terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Jalan Cempaka, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat, 20 Januari, memang sudah menjadi target operasi (TO) sejak tahun 2021. SN memiliki peran penting dalam jaringannya.

Sebagaimana diungkapkan Ketua RT setempat, Agus Sapta yang mengaku sudah berkomunikasi dengan Densus 88 sebelumnya. Agus mengatakan, berdasarkan informasi yang diketahuinya dari pihak kepolisian, SN berperan sebagai pembeli bahan baku peledak.

SN adalah terduga teroris yang ditangkap setelah dua rekannya yang terlebih dahulu.

“Kebetulan dia (pihak kepolisian-red) cerita pelaku utama sudah ditangkap di Cikarang, kemudian terduga pelaku sebagai pembeli bahan baku,” kata Agus kepada wartawan, Senin 20 Januari.

Saat ditanya lebih jauh, soal proses penangkapannya, Agus mengaku kurang mengetahuinya. Namun, ia memastikan bila pelaku di tangkap di daerah Pondok Aren.

“Sebetulnya yang tahu persis istrinya. Petugas keamanan kita saja engga tau. Petugas kemanan kita di blok. Yang pasti di lingkungan,” ucapnya

Perihal apa saja yang dibawa pihak Densus 88 dari rumah SN, Agus mengaku juga kurang mengetahuinya. Ia hanya mengetahui bila yang menjemput pelaku ada puluhan orang.

“Banyak. Kalau senjata enggak tahu. Kata istri saya, (anggota) menyebar di sini. Makanya petugas keamanan kita tidak boleh keliling. Ditahan di pos. Apa yang dibawa Kebetulan engga ada yang tau,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, SN adalah mantan pegawai bank swasta. Dia keluar dari pekerjaannya karena dianggap riba. SN pun menjadi sopir ojek online (ojol).

SN adalah orang ketiga yang ditangkap setelah dua rekannya yakni, AS dan ARH di Jakarta.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut, ketiga tersangka berasal dari dua jaringan berbeda.

"Tersangka AS ditangkap di wilayah Jakarta Utara," ucap Ramadhan dilansir dari Antara, Jumat, 20 Januari malam.

Kemudian tersangka ARH ditangkap di wilayah Jakarta Selatan, dan tersangka SN ditangkap di Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Jenderal bintang satu itu menjelaskan, tersangka AS terlibat dalam jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII).

"Sedangkan tersangka ARH dan SN adalah buronan masuk daftar pencarian orang (DPO)," katanya.

Tersangka ARH dN SN, kata Ramadhan, DPO penangkapan tindak pidana teroris pada Maret 2021.

"Kedua tersangka ini berasal dari kelompok organisasi yang sudah dibubarkan pemerintah cabang Condet," ujarnya.