TANGERANG - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah rumah di Jalan Cempaka, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Satu orang terduga teroris berinsial SN telah diamankan. Ketua RT setempat, Agus Sapta mengaku tidak heran bila SN ditangkap sebagai terduga teroris. Karena menurutnya, gelagat yang dilakukan SN mencurigakan.
“Tidak pernah bergaul. Kalau ke Masjid pulang, udah tutup lagi. (Orangnya) tinggi, pakai gamis. Menurut saya agak aneh. Akhirnya datang pihak kepolisian, saya sudah menduga,” kata Agus saat ditemui di lokasi, Jumat, 20 Januari.
Perihal pekerjaan sehari-harinya, Agus mengatakan bila pelaku merupakan sopir ojek online (ojol). Namun sebelumnnya pernah bekerja sebagai pegawai bank.
“Dia pernah menikah, saya engga tau masih sama istirnya (atau tidak-red). Dia pernah nikah, dia pernah kerja di bank kemudian keluar. Tiba-tiba saya dengar dia resign, terus menjadi ojol,” ucapnya.
Hal senada dikatakan ayah terduga pelaku SN, yakni Nurji. Ia menyebut anaknya keluar dari pegawai bank, lantaran menurutnya pekerjaan itu riba.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, dia juga tergabung dalam simpatisan salah seorang habib terkenal. Hal itu diketahuinya setelah SN bercerai dengan istrinya dan kembali ke rumahnya.
“Sebelum cerai dia kerja di bank. Terus dia bilang sama ibunya mau jadi simpatisan. Makanya keluar dari bank, katanya riba,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Nurji mengaku terpukul atau kaget, saat mengetahui bila anaknnya terlibat jaringan teroris.
“Cuma tahunya anak saya simpatisan Habib,” tutupnya.