Bagikan:

JAKARTA - Polsek Duren Sawit akhirnya menahan Reza (20) remaja penodong pelajar SMP yang terjadi di Gang Gawat, Jalan Arabika, Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu kemarin, 18 Januari. Pelaku terancam pidana pasal berlapis akibat perbuatannya.

"Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP, nanti kita bikin pasal tunggal senjata tajam karena korbannya anak-anak di bawah umur," kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Martson Marbun dikonfirmasi VOI, Kamis, 19 Januari.

Kompol Marbun menjelaskan, dari hasil pemeriksaan penyidik, modus pelaku dalam beraksi mengincar korban anak-anak remaja pulang sekolah.

"Dia mau ambil handphone anak- anak sekolah. Karena anak sekolah ini lihat senjata tajm langsung teriak. Pelaku dua orang, ditangkap satu orang dan satu lainnya kabur," katanya.

Atas kejadian tersebut, korban ada 3 orang pun membuat laporan kepolisian. Dalam aksinya, pelaku kerap mencari sasaran handphone.

"Handphone sudah dipegang pelaku. Barang bukti yang disita ada senjata tajam jenis pisau kecil dan pisau bentuk gergaji, ada dua unit," ujarnya.

Dari pengakuan pelaku, dia nekat menodong korban karena ingin mencari uang. Polisi juga akan melakukan tes urine terhadap pelaku.

"Motif pelaku karena mau mencari duit. Saat ini, kita masih pemeriksaan. Kalau arah kesana (gunakan narkoba) nanti kita sampaikan," ucapnya.

Sementara dari keterangan pelaku, dirinya terpaksa melakukan pekerjaan haram dan melanggar hukum karena tidak memiliki uang.

"Orang tua meninggal, saya ada lima bersaudara. Ayah meninggal dan ibu menikah lagi. Saya tinggal sama engkong (kakek) pak," sesal pelaku.

Sebelumnya diberitakan, satu orang remaja bernama Reza (20) diringkus warga lantaran terpergok menodong tiga orang anak pelajar SMP pulang sekolah saat melintas di Gang Gawat, Jalan Arabika, Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu, 18 Januari, sore.

Pelaku menodong ketika korban berinisial R, L dan A dengan modus berpura-pura jika adik pelaku kehilangan handphone. Namun aksi pelaku berhasil diketahui warga ketika ketiga korban berteriak minta tolong.

"Sempet ditodong dia (korban). Korban kaget dan spontan dia teriak. Kemudian direspon remaja dan anak muda langsung mengejar pelaku," kata salah satu warga berinisial AR di lokasi kejadian, Rabu, 18 Januari.