Kremlin Ungkap Syarat untuk Akhiri Konflik di Ukraina dengan Cepat
JAKARTA - Perang di Ukraina yang sudah memasuki bulan kesebelas, sejak Rusia mengirimkan tentaranya pada 24 Februari, belum menujukkan tanda-tanda akan segera berakhir, meski telah banyak korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak, baik sipil maupun militer.
Hari Kamis, Kremlin mengumumkan syarat yang bisa mengakhir konflik di Ukraina dengan cepat, yakni Kyiv menerima tuntutan Moskow.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia akan mencapai tujuannya "dengan satu atau lain cara". Dikatakannya, akan lebih baik menerima posisi Rusia dan duduk di meja perundingan.
"Semakin cepat rezim Ukraina menunjukkan kesiapannya untuk memenuhi tuntutan Rusia - yang akan dicapai dengan satu atau lain cara - semakin cepat semuanya akan berakhir, dan semakin cepat rakyat Ukraina dapat mulai pulih setelah tragedi ini, yang dimulai oleh rezim di Kyiv," kata Peskov kepada wartawan, melansir Reuters 19 Januari.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menguraikan rencana perdamaian 10 poin untuk penyelesaian konflik, dimulai dengan pemindahan pasukan Rusia dari bagian Ukraina yang diduduki.
Baca juga:
- IAEA Tempatkan Tim Ahli di Empat PLTN Ukraina serta Chernobyl yang Telah Ditutup
- Peringatkan Uni Eropa Tidak Memasukkan Pengawal Revolusi ke Daftar Teroris, Iran: Tembak Kaki Sendiri
- Sekutu Kumpul di Jerman Bahas Strategi Konflik Ukraina, Mantan Presiden Sebut Kekalahan Rusia Bisa Picu Perang Nuklir
- Tegaskan Kekerasan Israel-Palestina Harus Dihentikan, Utusan PBB: Banyak Korban Jiwa
Sementara, Rusia mengatakan terbuka untuk negosiasi, tetapi belum secara terbuka menguraikan rincian posisi negosiasinya atau apa yang dicarinya dari Kyiv untuk mengakhiri peperangan.
Diketahui, Moskow mengatakan sedang berjuang untuk denazifikasi Ukraina dan melindungi penutur bahasa Rusia di timur negara itu.
Sebaliknya, Kyiv dan Barat menolak klaim ini sebagai dalih tak berdasar, untuk perampasan tanah bergaya kolonial oleh Moskow.