JAKARTA - Amerika Serikat pada Hari Senin menyebut, Rusia meningkatkan konflik di Ukraina dengan mengerahkan pasukan Korea Utara, setelah Kremlin memperingatkan Washington akan memperdalam keterlibatannya dalam perang dengan mengizinkan pasukan Kyiv menyerang jauh ke Rusia dengan senjata buatan AS.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pengarahan menolak untuk mengonfirmasi, Pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan berakhir telah memutuskan untuk mengizinkan serangan tersebut, tetapi menegaskan AS "akan selalu beradaptasi dan menyesuaikan kemampuan yang kami berikan kepada Ukraina ketika itu tepat untuk dilakukan."
Pemerintahan Presiden Biden dilaporkan telah memutuskan untuk mengizinkan Ukraina melakukan serangan dengan senjata buat AS ke Rusia, langkah yang menurut pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim merupakan tanggapan terhadap kehadiran pasukan Korea Utara dalam konflik tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Hari Senin, pemerintahan yang akan berakhir itu menambah bahan bakar ke dalam api dan berusaha untuk meningkatkan konflik di Ukraina.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan dalam rapat Dewan Keamanan pada Hari Senin, mengutip laporan media, Pemerintahan Biden telah mengeluarkan "izin bunuh diri bagi Pemerintahan Presiden Zelensky untuk menggunakan senjata jarak jauh guna menyerang wilayah Rusia."
"Mungkin Joe Biden, karena berbagai alasan, tidak punya apa-apa lagi yang bisa hilang, tetapi kami heran dengan kepicikan kepemimpinan Inggris dan Prancis," katanya, melansir Reuters 19 November.
"Mereka ingin sekali bermain sesuai keinginan pemerintahan yang akan lengser dan menyeret tidak hanya negara mereka, tetapi seluruh Eropa ke dalam eskalasi skala besar dengan konsekuensi yang drastis," tambah Dubes Nebenzia.
BACA JUGA:
Sebelumnya pada Hari Senin, Miller mengatakan Rusia telah berulang kali meningkatkan konflik, dengan menunjuk pada 11.000 tentara Korea Utara yang menurut AS telah dikerahkan dan telah bentrok dengan pasukan Ukraina di wilayah Kursk Rusia.
"Itu adalah eskalasi besar oleh Rusia yang melibatkan militer Asia dalam konflik di wilayah Eropa," kata Miller, seraya menambahkan respons AS akan tegas.
"Kami akan terus melakukan apa yang pantas untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya, termasuk tindakan eskalasinya, dan meminta pertanggungjawaban Korea Utara atas tindakan eskalasinya," tambahnya.