Jadi Eksekutor Brigadir J, Bharada E Dituntut 12 Tahun Penjara
JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) menyakini terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E terbukti turut serta dalam rangkaian peristiwa pembunuhan berencana terhadap Yosua alias Brigadir J. Sehingga, ia dituntut pidana penjara selama 12 tahun.
"Menuntut menjatuhkan pidana terhadap Richard Eliezer selama 12 tahun dipotong masa penahanan," ujar jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 18 Januari
Dalam tuntutan itu, ada beberapa pertimbang yang memberatkan. Satu di antaranya Bharada E merupakan eksekutor di kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Selain itu, ada juga pertimbangan yang meringankan. Jaksa mengganggap Bharada E berstatus justice collaborator dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Terdakwa merupakan saksi terdakwa yang membantu membongkar kasus ini," kata jaksa.
Baca juga:
- Kubu Putri Candrawathi Soal Kesimpulan Jaksa Terkait Perselingkuhan: Tak Pikirkan Psikologis Anak dan Keluarga
- Keluarga Brigadir J Minta Bharada E Dituntut Ringan Tapi Putri Candrawathi Dihukum Mati
- Giliran Putri Candrawathi dan Bharada E Dengarkan Tuntutan Jaksa di Sidang Kasus Brigadir J Hari Ini
- Pemrov Lampung Diminta Gerak Cepat Dalami Kasus Kepala Yayasan SMP di Mesuji Cabuli 2 Siswinya
Bharada E didakwa menembak Brigadir J dengan senjata api Glock-17 sebanyak tiga hingga empat kali. Penembakan dilakukan di rumah dinas Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli.
Lalu, sebelum penembakan, Bharada E juga turut serta dalam perencanaan. Sebab, ia mengamini perintah Ferdy Sambo untuk mengeksekusi Brigadir J.