Pemerintah Tugaskan Bulog Serap 2,4 Juta Ton Beras Petani, Buwas: Belum Final

JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyebut target penyerapan 2,4 juta ton beras dalam negeri per tahunnya yang ditugaskan oleh pemerintah belum final.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengakui target penyerapan 2,4 juta ton tersebut jauh lebih tinggi dari serapan beras sebelumnya yang berada di kisaran 1 juta hingga 1,5 juta ton per tahunnya.

Meski begitu, Buwas sapaan akrab Budi Waseso menjelaskan belum ada keputusan mengenai target tersebut.

Ia menekankan penugasan ini mulai berlaku setelah Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengeluarkan surat keputusan.

“Jadi ini untuk cadangan beras pemerintah (CBP). Ini juga belum menjadi keputusan yang final,” kata Buwas saat rapat kerja dengan Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI, ditulis Selasa, 17 Januari.

Kata Buwas, meski ada kemungkinan target penyerapan ditingkatkan, beras yang dikelola Bulog terjamin kualitasnya.

Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah.

Dalam aturan tersebut, sambung Buwas, cadangan beras pemerintah dapat dilepas setelah melampaui batas waktu simpan paling sedikit empat bulan bisa dijual di bawah harga atau kurang dari harga pembelian.

Di mana, Bulog akan melepas harga beras medium di pasaran sebesar Rp8.000 per kilogram (kg) atau di bawah harga Rp8.300 per kg.

“Artinya yang dulu kita pengadaan belinya Rp8.300 begitu empat bulan kita stop, itu kita lepas dengan harga Rp8.000 atau di bawah harga Rp8.300, nanti selisihnya diganti oleh pemerintah. Apabila ini bisa berjalan tentunya kami punya keyakinan tidak akan lagi terjadi beras yang turun mutu,” ucapnya.