JAKARTA - Perusahan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menargetkan menyerap 1,7 juta ton gabah maupun beras hasil panen petani di masa Panen Raya. Hal ini guna memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang saat ini tinggal 282.000 ton.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan akan mengoptimalkan penyerapan gabah maupun beras petani. Ia pun menargatkan bisa menyerap 70 persen atau 1,7 juta ton dari target pengelolaan CBP tahun ini 2,4 juta ton.
“Artinya kalau sekarang kita gerak serap terus, kita harus mencapai target 1,7 juta ton pada panen raya ini,” katanya kepada wartawan, Jumat, 17 Maret.
Buwas sapaan akrab Budi Waseso mengatakan bahwa penyerapan produksi dalam negeri menjadi kepentingan negara. Sebab, CBP digunakan untuk operasi pasar hingga bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat kurang mampu.
Lebih lanjut, Buwas mengatakan bahwa harga pembelian pemerintah (HPP) yang dinaikan pemerintah sebagai tolok ukur Bulog menyerap hasil panen dalam negeri sudah cukup membantu, untuk bersaing dengan produsen swasta yang menawar harga gabah petani lebih mahal.
BACA JUGA:
“Jadi kalau Bulog menyerap itu biayanya dibayar negara, yang penting jumlah produksinya mencukupi,” jelasnya.
Untuk mempercepat penyerapan Bulog, kata Buwas, pihaknya dibantu oleh satuan tugas (Satgas) maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Harus, 1,7 juta ton target kita. Saya dibantu satgas pangan, tni juga, semua membantu bulog untuk penyerapan. Jadi saya tidak mau dikira-kira Bulog tidak mau nyerap,” ucapnya.