Masih Pertimbangkan Faktor Keamanan Usai Teror KKB Papua, Penerbangan Reguler Sentani-Oksibil Belum Dibuka
SENTANI - Otoritas Bandara Sentani, Provinsi Papua, mengaku hingga hari ini, pelayanan penerbangan reguler Sentani-Oksibil belum dilayani karena faktor keamanan.
"Memang benar hingga kini pelayanan penerbangan reguler Sentani-Oksibil belum dilakukan dengan alasan keamanan," kata Humas Bandara Sentani Surya Eka kepada Antara di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Surya Eka menjelaskan bahwa sebelum insiden penembakan yang dialami pesawat sipil Senin, 9 Januari lalu, penerbangan reguler Sentani-Oksibil dilayani Trigana dan AMA.
Namun sejak adanya gangguan keamanan Trigana untuk sementara tidak melayani rute tersebut.
Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Muhammad Davi Bustomi secara terpisah mengaku, situasi di Oksibil mulai kondusif dan aktivitas masyarakat juga mulai berangsur-angsur kembali normal.
Disebutkan bahwa kios-kios mulai berjualan demikian pula mama-mama Papua nampak menjajakan jualannya di pasar.
"Mudah-mudahan situasi terus normal dan anggota TNI-Polri akan terus bersiaga guna memberikan rasa aman," harap AKBP Davi.
Seperti diketahui, KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) sejak Sabtu, 7 Januari melakukan serangkaian aksi teror yang baku tembak dengan aparat keamanan TNI-Polri, kemudian melakukan pembakaran gedung SMKN 1.
Baca juga:
- Kapolri Sigit: Pemicu Bentrokan TKA dan Warga di PT GNI Morut Diviralkan Seolah Pemukulan, Padahal...
- Lokasi Bentrokan Berdarah di PT GNI Siap Beroperasi Kembali, 548 Personel TNI-Polri dan 2 SSK Brimob Jadi Jaminan
- Dari 71 yang Diamankan, Polri Tetapkan 17 Tersangka Bentrokan Berdarah di PT GNI
- Keluarga Brigadir J Respons Kesimpulan Jaksa soal Perselingkuhan Putri Candrawathi: Tunangannya Lebih Cantik dan Muda
Senin pekan lalu, KKB kembali melakukan pembakaran kantor Disdukcapil Pegubin dan menembak pesawat sipil yang hendak mendarat sehingga pesawat tersebut kembali ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul.
Di badan pesawat milik Ikairos yang ditembak nampak beberapa tanda atau lubang. Tercatat 107 warga sipil mengungsi dari Oksibil sejak Kamis, 12 Januari.