Lokasi Bentrokan Berdarah di PT GNI Siap Beroperasi Kembali, 548 Personel TNI-Polri dan 2 SSK Brimob Jadi Jaminan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) akan segera beroperasi kembali. Keputusan itu diambil perusahaan setelah melihat kesiapan pengamanan yang diberikan pemerintah.

Kapolri bilang, TNI Polri telah menerjunkan 548 personel gabungan. Itu belum lagi persiapan mendatangkan bala bantuan 2 SSK Brimob.

"Jadi keputusan untuk beroperasi kembali ini diputuskan oleh perusahaan setelah melihat bahwa dari sisi pengamanan yang kita siapkan semuanya mendukung untuk kegiatan bisa beroperasional kembali," kata Kapolri, Senin 16 Januari.

"Dan saya kira ini juga menjadi bagian dari komitmen kami untuk memastikan bahwa operasional dari perusahaan, dari industri tersebut bisa berjalan dan Polri dibantu TNI siap untuk mengawal dan mengamankan," lanjut Jenderal Sigit di Kantor Presiden.

Sigit bilang, kepastian pengamanan ini juga akan berdampak kepada TKI yang bekerja di PT Gunbuster Nickel Industry. Dan kegiatan smelter ini, lanjut dia, juga memiliki nilai tambah bagi negara khususnya dalam hal penambahan devisa terkait dengan program hilirisasi industri.

Sebelumnya, Head of Human Resources and General Affairs PT GNI Muknis Basri Assegaf membantah isu penganiayaan pekerja warga negara asing terhadap pekerja warga negara (WNI) dan kekerasan terhadap pekerja perempuan. Dia bilang, penyerangan terhadap karyawan terjadi saat jam operasional pabrik berlangsung sehingga aktivitas terhenti dan menimbulkan kerusakan parah.

Dia menuturkan, penjarahan terjadi terhadap 100 mess karyawan WNI, dan WNA. Serta sekitar enam alat berat dan kendaraan operasional milik perusahaan terbakar.

"Mereka juga menyerang TKA agar berhenti bekerja. Dan setelah muncul kericuhan, mereka kemudian membakar dan menjarah mess perempuan tenaga kerja lokal, hingga menjarah mess TNI kemudian membakarnya," ungkap Muknis.

Muknis mengatakan, dalam bentrokan berdarah tersebut Polres Morowali Utara berhasil mengamankan 70 orang terduga pelaku. Akibat kejadian itu, kata dia, dua orang tewas, sembilan orang luka-luka.