DPR Heran Benny Wenda Tiba-tiba Ikut Campur Urusan Lukas Enembe

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Dave Laksono mengaku heran tokoh separatis Papua, Benny Wenda, tiba-tiba membela Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe yang ditahan KPK terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek pembangunan infrastruktur.

Benny membela Lukas dengan meminta pemerintah Indonesia membebaskan politikus Partai Demokrat itu. Dave menilai aneh sikap Benny sebab selama memposisikan diri sebagai lawan dari pemerintah RI.

"Benny Wenda kan jelas-jelas adalah lawan dari pada pemerintah. Mereka mendorong untuk perpecahan, kenapa mereka bisa minta-minta dari pemerintah?" ujar Dave kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 13 Januari.

Menurut anggota komisi pertahanan itu, seharusnya Benny Wenda menyerahkan bukan berkomentar yang bisa menaikkan tensi saat situasi sekarang ini.

Sebab, kata Dave, Benny dan organisasinya adalah penyebab kekacauan dan perpecahan yang terjadi di Papua.

"Kalau mereka mau minta apa-apa, seharusnya mereka kembali ke Indonesia menyerahkan diri. Dia jelas-jelas adalah pelaku utama dari kekacauan yang ada di Indonesia. Dia adalah pemimpin perpecahan yang ada di Papua. Jadi jangan meminta, seharusnya menyerahkan diri untuk diproses hukum," tegas Dave.

Dave menilai, pembuat kerusuhan di Papua harus diberantas seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Presiden kan kemarin sudah mengatakan untuk bertindak tegas. Tentu kepada mereka yang jelas-jelas angkat senjata, ya harus bertindak tegas, dan harus diberantas," tegasnya.

Apalagi kata Dave, selama ini organisasi separatis di Indonesia Timur itu telah merugikan masyarakat Papua.

"OPM ini selalu bersembunyi di belakang masyarakat Papua. Mereka menembaki tentara, mereka membakar sekolah, Puskesmas. Nah, itu semua dihancurkan. Nah, akibatnya yang dirugikan masyarakat secara umum," tambah Dave.

Sebelumnya, Benny Wenda menulis cuitan di akun media sosialnya agar pemerintah segera membebaskan Lukas Enembe. Di juga menyebut tuduhan Lukas telah melakukan korupsi adalah hal yang keliru.

"Indonesia harus segera membebaskan Gubernur Lukas Enembe, yang telah ditahan karena tuduhan korupsi yang keliru. Gubernur Enembe dalam keadaan lumpuh dan membutuhkan perhatian medis yang darurat. Saat ia ditahan oleh otoritas Indonesia, nyawanya dalam keadaan bahaya," tulis Benny dalam Bahasa Inggris di akun media sosialnya pada Rabu, 11 Januari, lalu.

Benny sendiri diketahui merupakan warga Papua yang mengajukan suaka politik ke Inggris dan dikabulkan oleh otoritas setempat pada 2002 lalu. Kantor berita BBC pada 2019 lalu melaporkan, Benny bersama sang istri, Maria, dan enam anaknya bermukim di Kota Oxford