Presiden Putin Tunjuk Alexander Lapin Sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, Sempat Dicopot dari Jabatan Komandan Perang di Ukraina
JAKARTA - Kolonel Jenderal Alexander Lapin telah ditunjuk sebagai Kepala Staf Utama Angkatan Darat Rusia, kata sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan Rusia kepada TASS pada Hari Selasa.
Jenderal senior kelahiran 1 Januari 1964 ini sebelumnya menjabat sebagai komandan distrik militer pusat Rusia sejak 2017. Tahun lalu, ia juga bertanggung jawab atas Pusat Komando Operasi dalam operasi militer khusus di Ukraina hingga Oktober 2022.
"Jenderal Lapin memang telah ditunjuk sebagai Kepala Staf Utama Angkatan Darat Rusia," kata seorang sumber TASS, seperti dikutip 10 Januari. Sumber lain menyebutkan, penunjukan dilakukan pada akhir 2022.
Lapin adalah salah satu jenderal senior Rusia yang kenyang pengalaman. Pada 2018-2019, Lapin adalah komandan kelompok pasukan Rusia di Suriah. Pada tahun 2022, ia dianugerahi gelar Pahlawan Federasi Rusia.
Promosi Lapin yang dilaporkan media Rusia, tetapi tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Kremlin, menimbulkan reaksi beragam dari blogger perang Rusia yang berpengaruh dan sering memberikan kritik.
Igor Strelkov, mantan pemimpin pasukan pro-Rusia di wilayah Donetsk Ukraina, mempertanyakan kredibilitas Lapin sebagai seorang komandan dan menyalahkannya atas kekalahan telak Rusia tahun lalu di dekat Kota Kharkiv. Promosinya adalah "secara halus, kesalahpahaman", tulis Strelkov di Telegram pada hari Selasa, seperti mengutip Reuters.
Promosi Lapin mengikuti perubahan besar lainnya pada kepemimpinan militer Rusia selama perang 11 bulan, di mana pasukan Moskow telah merebut sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina, tetapi mengalami serangkaian kekalahan dan mundur yang menyakitkan.
Pada 8 Oktober, Rusia menunjuk Jenderal Angkatan Udara Sergei Surovikin sebagai komandan keseluruhan pasukannya di Ukraina, tak lama setelah laporan pemecatan komandan distrik militer Timur dan Barat.
Pada Bulan Agustus, kantor berita milik negara RIA melaporkan bahwa komandan Armada Laut Hitam telah dipecat setelah serangkaian kekalahan, termasuk tenggelamnya kapal andalannya dan hilangnya delapan pesawat tempur dalam serangan terhadap pangkalan Rusia di Krimea.
Baca juga:
- Sebut Moskow Kini Memerangi NATO di Ukraina, Mantan Mata-mata Soviet: Ingin Menghapus Rusia dari Peta Dunia
- Inggris Pertimbangkan Kirim 10 Tank Challenger 2 ke Ukraina, Bakal Disusul Leopard 2 dan Abrams?
- Usai Penyerbuan Brasilia: Kamp Pendukung Bolsonaro Dibongkar, 1.500 Orang Ditangkap
- Ngotot Rebut Soledar, Rusia Kerahkan Tentara Bayaran Wagner: Incar Jaringan Terowongan Bawah Tanah atau Tambang Garam dan Gipsum?
Setelah Rusia kehilangan Lyman pada Bulan Oktober, Lapin menuai kritik publik yang keras dari pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov dan Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok militer swasta Wagner, yang keduanya mengirim unit ke Ukraina untuk mendukung upaya tentara reguler Rusia.
Kadyrov mengatakan Lapin harus dilucuti dari medalinya, dikirim ke garis depan dengan pistol untuk menghilangkan rasa malunya dengan darah.
Sementara Prigozhin mendukung komentar Kadyrov, dengan mengatakan: "Semua bajingan ini harus dikirim tanpa alas kaki ke depan dengan senjata otomatis."