Abu Dhabi Luncurkan Laboratorium Penyakit Menular Bergerak Pertama di Uni Emirat Arab
JAKARTA - Pusat Kesehatan Masyarakat Abu Dhabi meluncurkan laboratorium bergerak pertama untuk penyakit menular di Uni Emirat Arab (UEA).
Laboratorium biosafety seluler tingkat 3 dilengkapi fasilitas untuk menangani penyakit yang sangat menular, termasuk demam berdarah Krimea-Kongo dan demam kuning.
Pihak berwenang mengatakan, pusat tersebut meningkatkan kemampuan Abu Dhabi untuk mengatasi penyakit menular melalui pengujian yang cepat, aman dan akurat.
"Laboratorium keliling yang baru diluncurkan ini akan menawarkan pengujian cepat dan gratis untuk mengidentifikasi mereka yang terpapar infeksi virus dan patogen," kata Dr Farida Al Hosani, direktur eksekutif penyakit menular di pusat kesehatan masyarakat dan juru bicara resmi untuk sektor kesehatan UEA, melansir The National News 30 Desember.
"Abu Dhabi diperlengkapi dengan baik dan siap untuk mengelola secara memadai setiap ancaman kesehatan masyarakat yang dihadapi masyarakat," tandasnya.
Mobile lab akan digunakan untuk membantu staf medis di Sheikh Khalifa Medical City, Rumah Sakit Al Rahba, Rumah Sakit Tawam dan Rumah Sakit Madinat Zayed.
Untuk mengoperasionalkan laboratorium bergerak tersebut, semua teknisi di laboratorium telah dilatih oleh pihak pabrik perakitan.
Baca juga:
- Beijing Tunjuk Dubes untuk Washington Jadi Menlu: Naik Tesla Bareng Elon Musk hingga Hadiri Pertandingan NBA, Pertanda Baik Hubungan China-AS?
- Wakil Menteri Pertahanan Sebut Rusia Gunakan 120 Peralatan Militer Baru untuk Perang di Ukraina
- Minta Negara NATO Pasok Lebih Banyak Senjata ke Ukraina, Stoltenberg: Kepentingan Keamanan Kami Semua Memastikan Ukraina Menang
- Qin Gang, Ajudan Kepercayaan Presiden Xi Jinping Ditunjuk Sebagai Menteri Luar Negeri
"Sebagai pemimpin layanan kesehatan, tanggung jawab untuk memastikan keselamatan publik jika terjadi wabah penyakit menular berada di pundak kami," kata Saeed Al Kuwaiti, kepala eksekutif grup di Perusahaan Layanan Kesehatan Abu Dhabi.
"Lab mobile BSL-3 yang diluncurkan oleh ADPHC adalah langkah monumental untuk lebih memperkuat kesiapsiagaan penyakit menular UEA," tandasnya.
Para pejabat mengatakan, fasilitas tersebut akan digunakan sebagai Laboratorium Rujukan untuk Penyakit Menular setelah wabah, untuk meningkatkan pekerjaan skrining dan diagnostik di wilayah UEA.