Gelar Rapat Pemegang Saham Luar Biasa Hari Ini, Garuda Indonesia Pastikan Tak Ada Pergantian Direksi-Komisaris
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini. Salah satu agendanya adalah membahas perubahan anggaran dasar yang berdampak terhadap aktivitas perseroan di masa datang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan bahwa dalam RUPSLB hari ini tidak ada agenda pergantian direksi-komisaris di tubuh emiten berkode saham GIAA ini.
"Yang jelas setelah saya cek tidak ada pergantian pengurus (direksi dan komisaris)," katanya kepada wartawan, ditulis Selasa, 27 Desember.
Agenda RUPSLB ini nantinya akan dilanjutkan dengan public expose atau pemaparan kinerja perseroan kepada para pemegang saham. Nantinya acara ini akan berlangsung secara hybrid baik online maupun offline.
Dalam RUPSLB ini, GIAA juga bakal mengumumkan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan nilai Rp5,18 triliun.
Baca juga:
- Siap-siap, Saham Garuda Indonesia Sebentar Lagi Bisa Diperdagangkan Kembali
- Garuda Indonesia Targetkan 70 Pesawat Siap Beroperasi di 2023
- Didukung Libur Natal dan Tahun Baru, Bos Garuda Optimistis Pertumbuhan Penumpang Meningkat di Kuartal IV
- Belajar dari Kasus Kerugian Rp26 Triliun, Koperasi Bermasalah Tak Lagi Diizinkan Ajukan Pailit dan PKPKU
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Garuda Indonesia sendiri akan melangsungkan private placement pada 28 Desember mendatang.
Pelaksanaan private placement berupa konversi atas obligasi wajib konversi (OWK) sebesar Rp1 triliun menjadi 5,1 miliar saham seri C dengan nominal Rp196 per saham.
Kemudian konversi utang kreditur sesuai daftarnya, GIAA juga menerbitkan saham baru tanpa HMETD dengan jumlah 21,32 miliar saham seri C dengan nominal Rp196 per saham.
Irfan mengatakan dengan adanya aksi-aksi korporasi ini, pihaknya belum bisa mengungkap komposisi pemegang saham hingga tahun depan. Adapun poisisi terbaru pemegang saham akan disampaikan setelah RUPSLB selesai digelar.
"Belum bisa, kita tunggu nanti kalau sudah selesai. Apa yang dminta pemerintah Presiden menunggu hasilnya. Kita harus memberikan kesempatan kepada pemegang saham untuk berpartisipasi atau tidak. Nanti akan keluar di bulan ini juga," jelas Irfan.