Rapimwil PPP Bangka Belitung Rekomendasikan Ganjar Jadi Capres
JAKARTA - Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) III Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangun (PPP) Provinsi Bangka Belitung merekomendasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
“Hasil Rapimwil sudah dilaporkan dan diumumkan, dari DPC di tujuh kabupaten kota. Rekomendasi capresnya pertama Ganjar Pranowo,” kata Pjs Ketua DPW Bangka Belitung Hellyana dalam keterangan tertulis dikutip ANTARA, Kamis, 22 Desember.
Dia menjelaskan, terkait rekomendasi soal capres hanya bersifat usulan. Sebab, ke depannya para DPC dan DPW akan mengikuti keputusan pusat soal itu.
“Semua DPC begitu juga DPW hanya merekomendasi. Karena kita Samina Wa Athona yaitu tunduk apa yang menjadi keputusan pusat, sebab pusat lebih tahu mana yang akan memberikan efek besar untuk partai,” katanya.
Hellyana berharap, persoalan usungan capres bisa membuat PPP mendapat suara yang banyak dan memberi kemenangan bagi PPP di Pemilu 2024.
“Kami yakin PPP ingin besar, PPP Bangka Belitung juga. Sehingga capres ini diharapkan bisa mendulang suara dan memberikan kemenangan bagi PPP,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono yang hadir membuka Mukerwil mengajak seluruh kader untuk taat asas jelang Pemilu 2024.
“Untuk mencapai target, saya sampaikan pertama taat asas, seperti kontestasi Pemilu yang pesertanya partai politik. Maka DPP yang bisa mendaftar, tidak bisa DPW dan DPC jalan sendiri, harus satu barisan yang sama,” jelas Mardiono.
Baca juga:
- Eks Wakaden B Paminal Mengaku Diperintah Agus Nurpatria Beli Peti Jenazah Brigadir J, Harganya Rp10 Juta
- Polda Jatim Sebut Eks Dirut LIB Hadian Lukita Masih Tersangka Kanjuruhan, Mabes Polri Bilang Bukan Lagi Tersangka
- Berkas Tak Kunjung Lengkap, Eks Dirut LIB Tersangka Tragedi Kanjuruhan Bebas dari Tahanan
- Ruang Kerja Digeledah KPK, Khofifah: Tidak Ada Dokumen yang Dibawa, Flashdisk Diambil dari Ruang Sekda
Dia menegaskan saat ini yang menjadi prioritas adalah program kerja pemenangan legislatif. Hal itu dilakukan untuk mendapat kursi sebanyak-banyaknya.
“Jadi target utamanya adalah kursi sebanyak-banyaknya. Kami juga merangkum isu dari kader-kader terkait capres. Tapi harus realistis, agar mendapat efek elektoral,” katanya.