Shin Tae-yong Enggan Meremehkan Kamboja, Prediksi Timnas Indonesia Tak Bisa Menang dengan Mudah
JAKARTA - Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong memperkirakan Indonesia tidak akan menang mudah atas Kamboja di laga pertama fase grup Piala AFF 2022. Skuad Garuda akan menghadapi Kamboja pada pertandingan perdana Grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Jumat, 23 Desember besok.
Di atas kertas, Indonesia diunggulkan menang karena secara rekor pertemuan tuan rumah unggul jauh. Namun, Shin Tae-yong tidak mau memandang remeh tim lawan.
"Saya tegaskan bahwa bola itu bundar. Jadi saya tidak bisa bilang kami akan mendapat kemenangan dengan mudah. Tergantung situasi juga bisa berubah-ubah. Namun, yang jelas kita harus menang besok," ujar Shin dalam konferensi pers jelang laga.
Di atas kertas Indonesia memang memiliki rekor bagus lawan Kamboja di Piala AFF. Total dari lima pertemuan di kompetisi ini, tim Merah Putih tercatat selalu mengantongi kemenangan.
Baca juga:
- Piala AFF Dimulai, Shin Tae Yong: Ini Saatnya Indonesia Juara!
- Banyak Masalah Menghantui Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2022, Ilija Spasojevic Tetap Pede
- Usai Temani Kapolri Pantau Kesiapan Stadion GBK Gelar Piala AFF, Menpora Berharap Timnas Indonesia Juara
- Marc Klok Minta Suporter Hati-Hati Dukung Timnas di Piala AFF 2022: Kita Belajar dari Tragedi Kanjuruhan
Kemenangan perdana Indonesia atas Kamboja dimulai pada edisi perdana 1996 lalu. Ketika itu, pasukan Angkor Warriors ditekuk dengan skor telak tiga gol tanpa balas.
Indonesia lalu menang di empat edisi berikutnya masing-masing terjadi pada 2002 (4-2), menyusul tahun 2004 yang merupakan kemenangan terbesar (8-0), berikutnya di tahun 2008 (4-0), dan terbaru 2020 lalu (4-2).
Shin mengatakan, catatan tersebut tidak bisa digunakan sebagai patokan. Terutama Kamboja memulai fase grup tahun ini dengan kemenangan 3-2 atas Filipina di pertandingan tandang.
"Saat ini Kamboja sangat baik. Di pertandingan kandang melawan Filipina sudah mendapatkan kemenangan dan performanya pun baik, sedangkan kita, beberapa bulan tidak pernah bisa bertanding secara resmi," kata dia.
Sampai saat ini Indonesia masih mencari gelar perdana dari kejuaraan dua tahunan itu. Sebelumnya, Pasukan Garuda sudah enam kali masuk final, tetapi selalu pulang sebagai runner up.