Piala Dunia 2022 Berakhir, Mari Menyambut Pesta yang Lebih Besar dari FIFA
JAKARTA - Piala Dunia 2022 Qatar telah berakhir dengan timnas Argentina sebagai juaranya. Kesuksesan di Qatar tak membuat FIFA terlena dan mulai menyiapkan turnamen besar selanjutnya, bahkan mungkin yang terbesar.
Seperti yang diketahui, empat tahun dari sekarang, Piala Dunia 2026 akan dilangsungkan di Amerika Serikat-Kanada-Meksiko. Itu akan jadi kali kedua sepanjang sejarah Piala Dunia digelar dengan konsep tuan rumah bersama.
Hal tersebut pertama kali terjadi pada 2002 ketika Korea Selatan dan Jepang jadi tuan rumah.
Sejumlah catatan menarik sudah menyongsong Piala Dunia 2026, salah satunya adalah kepastian Meksiko jadi negara pertama yang tiga kali menjadi tuan rumah Piala Dunia setelah 1970 dan 1986.
Piala Dunia 2026 juga akan menjadi Piala Dunia pertama yang diikuti oleh 48 tim peserta. Pertambahan jumlah peserta itu praktis membuat perubahan di fase grup, yang kini terbagi menjadi 16 grup berisi tiga tim.
Setiap dua tim teratas dari masing-masing grup akan lolos ke babak gugur yang dimulai dengan 32 besar ketimbang 16 besar seperti selama ini.
Dengan format tersebut, Piala Dunia 2026 secara keseluruhan akan menggelar 80 pertandingan bertambah dari 64 pertandingan pada 2022 dan beberapa edisi sebelumnya.
FIFA telah mengumumkan 16 stadion di 16 kota yang bakal jadi lokasi pertandingan Piala Dunia 2022. Dua kota di Kanada, tiga kota di Meksiko, dan sisanya di Amerika Serikat.
Meskipun ada 11 stadion di Amerika Serikat yang dipakai tak satu pun di antaranya merupakan "bekas" stadion ketika Negeri Paman Sam jadi tuan rumah Piala Dunia 1994 silam.
Bahkan dari 16 stadion itu, hanya Estadio Azteca di Mexico City yang pernah menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia yakni pada 1970 dan 1986.
Hingga kini FIFA belum mengumumkan di kota mana partai final Piala Dunia 2026 akan dilangsungkan. Dengan keberadaan 11 stadion, besar kemungkinan final akan digelar di Amerika Serikat.
Berbagai perubahan yang sudah pasti akan berlangsung di Piala Dunia 2026, tentunya menjanjikan turnamen yang patut dinantikan.
Membuka Banyak Peluang Baru
Penambahan peserta ini membuka banyak peluang baru. Afrika dan Asia akan menjadi benua yang mendapat keuntungan paling besar dari ekspansi ke 48 tim tersebut.
Di bawah format baru, Afrika akan menerima sembilan slot kualifikasi untuk final (dibandingkan lima sebelumnya) sedangkan Asia akan mendapat delapan (dari sebelumnya 4,5 slot).
Oceania, yang biasanya harus melalui playoff agar lolos ke Piala Dunia, akan langsung mendapat tempat pada kualifikasi.
"Bagi kami warga Afrika, ini adalah anugerah," kata mantan warga negara Nigeria Sunday Oliseh seperti dikutip AFP.
"Saya selalu berpikiran (Afrika) seharusnya mengirim lebih banyak wakil, semakin banyak Anda bermain, semakin banyak peluang yang ada.
"Ini adalah benua dengan populasi lebih dari satu milyar manusia. Negara saya saja berpenduduk 200 juta orang.
"Bagi kami, melihat Piala Dunia yang lebih besar itu memukau."
Penambahan kontingen Afrika itu menjadi kabar baik bagi sejumlah tim-tim besar di wilayah. Mesir, Aljazair, dan Nigeria semuanya gagal ke Qatar setelah tersingkir pada kualifikasi.
Perwakilan Eropa juga akan semakin banyak, hingga 16 tim dari sebelumnya 13. Sedangkan Amerika Selatan naik dari 4,5 menjadi enam negara.
Dengan Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko otomatis lolos sebagai tuan rumah, CONCACAF akan mendapat tambahan tiga slot, sehingga akan ada total enam tim dari wilayah itu.
Dua tempat tambahan lainnya akan ditentukan lewat playoff.
Baca juga:
- Bertepatan di Hari Ulang Tahunnya yang Ke-35, Karim Benzema Putuskan Pensiun dari Timnas Prancis: Kisah Itu Telah Berakhir
- Ucap Selamat Atas Keberhasilan Messi di Piala Dunia 2022, Ronaldo: Perpisahan Layak untuk Sang Jenius
- Momen Lionel Messi Kenakan Pakaian Tradisional Arab Jubah Bisht saat Angkat Trofi Piala Dunia 2022 Justru Tuai Kecaman
- Mbappe Berhasil Pecahkan 4 Rekor Spesial Meski Gagal Bawa Prancis Juara Piala Dunia 2022