Penampilan Terakhir Chadwick Boseman dalam Ma Rainey's Black Bottom yang Emosional
JAKARTA - Layanan streaming Netflix merilis film Ma Rainey’s Black Bottom pada Jumat, 18 Desember. Film ini menjadi proyek terakhir Chadwick Boseman sebelum meninggal dunia pada Agustus lalu.
Ma Rainey’s Black Bottom menceritakan Ma Rainey (Viola Davis) yang dijuluki Mother of the Blues bersama band-nya di sebuah sesi rekaman di Chicago tahun 1920. Dalam film ini, Chadwick Boseman berperan sebagai Levee, pemain terompet yang punya rasa tertarik dengan pacar Rainey.
Selain itu, Levee adalah sosok yang ambisius untuk memulai karier solonya di industri musik. Ia memiliki ambisi untuk memiliki band sendiri dan tidak ingin orang berkulit putih mengelola kariernya tetapi hal ini menjadi sumber perpecahan grup band.
Pasalnya, kejadian ini membuat Levee ingat dengan masa lalu nya delapan tahun yang menimbulkan trauma.
Proyek Terakhir Chadwick Boseman
Akting Chadwick Boseman sebagai sosok yang egois sangat menarik perhatian. Ekspresinya menunjukan emosionalnya sebagai pemain trompet yang ingin mencari atensi atas karyanya sendiri. Karena iri dengan penampilan Ma Rainey, ia bertekad membajak setiap panggung Rainey agar perhatian produser berfokus kepadanya.
Tidak ada yang menyangka jika Chadwick Boseman melakukan syuting di tengah melawan kanker usus stadium terakhir selama empat tahun belakang. Melalui pernyataan resmi keluarga Boseman, sang aktor melakukan syuting mulai dari film Marshall, Da 5 Bloods, hingga Ma Rainey’s Black Bottom sembari menjalani kemoterapi dan operasi yang tidak terhitung jumlahnya.
Baca juga:
Menurut Michael Greene dari agensi Greene & Associates Talent Agency, Chadwick Boseman tidak ingin orang-orang mengkhawatirkan kondisi kesehatannya. Hanya ada sebagian orang yang mengetahui penyakit Boseman selain keluarganya yaitu Greene, teman produksinya Logan Coles serta trainer pribadi Addison Henderson.
Henderson yang berteman dengan Boseman bahkan melakukan persiapan khusus agar pemeran T’Challa itu dapat berakting dengan kondisi fisiknya yang melemah. Mulai dari memperbesar berat badannya untuk Black Panther sampai menurunkannya untuk Marshall, semua dilakukan agar Boseman tampil prima.
“Ia (Chadwick Boseman) benar-benar sakit. Tetapi ia tidak menahannya karena ia merasa bekerja dengan produser Denzel (Washington) dan merilis karya August Wilson di Netflix adalah hal yang membahagiakan,” kata Greene mengutip Biography.
Sempat Menangis
Ada satu kejadian mengharukan di lokasi syuting saat melakukan produksi Ma Rainey’s Black Bottom. Melansir The Independent, sutradara George C. Wolfe mengungkapkan kalau Chadwick Boseman pernah menangis di lokasi syuting.
Adegan itu adalah karakter Levee yang diperankan Boseman menyerang Cutler (Colman Domingo) karena kepercayaannya. Levee sedang mempertanyakan keberadaan Tuhan di tengah kesulitan yang ia alami dengan sebuah monolog.
Saat melakukan rehearsal, Wolfe membiarkan Boseman bernarasi sesuai naskahnya tetapi ia terus berbicara dan menjadi emosional. “Setelah itu, Chadwick mulai menangis dan Colman memeluknya,” kata Wolfe.
Saking terharunya, Chadwick Boseman dijemput oleh kekasihnya karena ia tidak kunjung berhenti menangis. Dialog Leeve sangat menggetarkan hati Boseman, apalagi film ini berfokus kepada perjalanan karier musisi berkulit hitam.
George C. Wolfe merasakan kepiawaian Chadwick Boseman dalam berakting dan memiliki karisma serta emosi yang mendalam.
Wolfe sempat merasa terkejut dan sedih karena kepergian Chadwick di tengah post production film Ma Rainey's Black Bottom. "Tetapi setiap hal yang saya rasakan mengenai pekerjaannya di dunia film, adalah sumber kebahagiaan yang luar biasa," katanya kepada Observer.
Oleh karena itu, Wolfe terus mengingat kenangan saat bekerja sama dengan Chadwick Boseman. "Kesedihan yang saya rasakan benar terjadi dan sangat dalam, tetapi di sisi lain ada rasa bangga dan bahagia atas kerja Chadwick Boseman."
Film Ma Rainey's Black Bottom bisa disaksikan melalui Netflix.