Toyota Tawarkan Pembaruan Keamanan Over-the-air untuk Potong Harga Sewa
JAKARTA - Unit leasing Toyota Motor Corp mengumumkan pada Rabu, 7 Desember bahwa mereka akan mulai menawarkan pembaruan keamanan over-the-air pada Prius baru, yang berharap dapat menggunakan pendekatan yang dipelopori oleh Tesla untuk memotong harga sewa dan mempertahankan nilai mobil bekas di Jepang .
Menurut afiliasi leasing Toyota, program leasing ini akan meminta pelanggan untuk memilih layanan yang diperkirakan akan menurunkan pembayaran sewa bulanan sebesar 10%.
“Layanan ini menandai pertama kalinya Toyota memperbarui fitur keselamatannya, termasuk sistem penghindaran tabrakan, untuk mobil di jalan raya,” kata Shinya Kotera, Presiden KINTO, unit penyewaan Toyota di Jepang, seperti dikutip Reuters.
Tesla secara rutin menggunakan pembaruan perangkat lunak over-the-air untuk meningkatkan kecepatan pengisian daya pada kendaraan listriknya, yang membuka rentang baterai tambahan, dan memperbaiki masalah keamanan.
Kotera mengatakan pendekatan Toyota akan fokus pada biaya untuk versi Prius yang baru saja dirilis, mobil hibrida berusia 25 tahun yang dilihat oleh pembuat mobil Jepang sebagai pilar strateginya bahkan ketika pembuat mobil besar lainnya beralih ke EV.
Baca juga:
- VW Ingin Luncurkan Perangkat Lunak Versi 2.0 dengan Fitur Self-Driving Level 4
- Kemenkominfo Bakal Lelang Tiga Frekuensi Tahun Depan, 5G Semakin Nyata!
- YouTube Sudah Perbaiki Kesalahan Penyebab Pemadaman Platform Bagi 6 Ribu Pengguna
- YouTube Sudah Perbaiki Kesalahan Penyebab Pemadaman Platform Bagi 6 Ribu Pengguna
"Pelanggan Tesla, sederhananya, berpenghasilan tinggi, dan banyak dari mereka bersedia membayar untuk hal-hal baru dan baik sehingga produk mereka menjadi hit dengan segmen pasar itu," kata Kotera dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Jumat lalu.
"Pelanggan Toyota tidak seperti itu. Mereka bukan orang yang mau membayar ekstra untuk teknologi baru. Mereka mencari sesuatu yang bagus, andal, dan murah," ujarnya.
Toyota meluncurkan Prius baru bulan lalu di tengah kritik dari investor ESG dan kelompok lingkungan karena lambatnya peluncuran kendaraan listrik sepenuhnya.
“Unit leasing ingin memperluas layanan ke kendaraan lain dalam satu atau dua tahun dan sedang mempertimbangkan rencana untuk menjadikannya penawaran global,” kata Kotera.