Rusia Kerahkan Sistem Rudal Pertahanan Pantai Bastion ke Kepulauan Kuril, Miliki Jangkauan hingga 500 Kilometer
JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mengerahkan sistem rudal pertahanan pantai bergerak ke Kepulauan Kuril utara, bagian dari rantai pulau yang berlokasi strategis, membentang antara Jepang dan Semenanjung Kamchatka Rusia.
Jepang mengklaim Kepulauan Kuril selatan yang dikuasai Rusia, yang disebut Tokyo sebagai Wilayah Utara, sebuah pertikaian teritorial yang terjadi pada akhir Perang Dunia Kedua, ketika pasukan Uni Soviet merebutnya dari Jepang.
Sistem Bastion Rusia, yang memiliki rudal dengan jangkauan penerbangan hingga 500 km (310 mil), dikerahkan di pulau Paramushir, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
"Prajurit pesisir Armada Pasifik akan terus berjaga sepanjang waktu untuk mengontrol wilayah perairan dan zona selat yang berdekatan," kata pihak kementerian, melansir Reuters 6 Desember.
Kementerian tersebut mengatakan, sebuah kamp militer didirikan di Paramushir dengan fasilitas yang memungkinkan untuk layanan, akomodasi, rekreasi dan makanan sepanjang tahun untuk personel.
Pengerahan ini dilakukan setahun setelah Rusia memasang sistem Bastion di Pulau Matua, di bagian tengah punggung bukit Kuril, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Terpisah, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan pada konferensi pers Hari Selasa, Pemerintah akan memantau dengan cermat aktivitas militer Rusia, menambahkan, yang meningkat di wilayah timur jauh bersamaan dengan invasi Moskow ke Ukraina.
Baca juga:
- Beijing Longgarkan Aturan COVID-19: Warga Bebas Akses Taman, Supermarket hingga Kereta Bawah Tanah Tanpa Tes
- Lapangan Udara Rusia Kembali Terkena Serangan Jarak Jauh, Analis: Miliki Arti Penting dan Simbolis
- Puji Mendiang Jiang Zemin Pastikan Kelangsungan Partai di Tengah Badai, Presiden Xi: Dia Membuat Keputusan Berani Saat Kritis
- AS Alami Tingkat Rawat Inap Akibat Flu Tertinggi Dalam Satu Dekade, Otoritas Kesehatan Imbau Masyarakat Divaksin
Diketahui, Jepang telah bergabung dengan sekutu Baratnya dalam menerapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia, setelah mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".
Sementara, Rusia menarik diri dari pembicaraan perjanjian damai dengan Jepang, membekukan proyek ekonomi bersama terkait Kepulauan Kuril yang disengketakan karena sanksi Jepang atas invasi Rusia ke Ukraina.