Taktik Timnas Belanda di Piala Dunia Dapat Kritikan dari Media, Louis van Gaal Beri Respons yang Menyakitkan
JAKARTA - Pelatih timnas Belanda, Louis van Gaal, membalas kritikan media terkait taktik tim di Piala Dunia 2022. De Oranje saat ini dinilai terlalu pragmatis dan tidak memainkan gaya menyerang yang pertama kali dikenal Belanda pada tahun 1970-an.
Kritikan itu cukup mengejutkan karena pelatih berusia 71 tahun itu tidak terkalahkan dalam rekor 10 pertandingan Piala Dunia sebagai pelatih. Ia juga membawa Belanda finis di urutan ketiga pada 2014 di Brasil, di mana mereka kalah dari Argentina melalui adu penalti di semifinal.
"Pada 2014 persis sama, tidak berbeda, sangat negatif," kata Van Gaal dalam konferensi pers jelan pertandingan lawan Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar, Sabtu, 3 Desember, seperti dikutip Antara via AFP.
“Dan, hal yang persis sama sekarang, sama saja, jadi saya sudah terbiasa dan saya pikir para pemain saya juga sudah terbiasa. Jadi kami akan dengan tenang melanjutkan jalan yang telah kita lalui," sambungnya.
Van Gaal kembali dari masa pensiunnya tahun lalu untuk melatih timnas Belanda ketiga kalinya, tetapi mengisyaratkan dia bisa terbuka untuk mengambil pekerjaan lain setelah Piala Dunia.
Baca juga:
- Preview 16 Besar Piala Dunia 2022, Belanda Vs Amerika Serikat: De Oranje Bakal Diuji Skuad yang Energik
- Kondisi Terkini Pele setelah Alami Infeksi Pernafasan
- Piala Dunia 2022 Grup G: Gasak Serbia, Swiss Temani Brasil yang Dibekuk Kamerun ke Babak 16 Besar
- Robert Lewandowski Rinci Isi Pembicaraan dengan Lionel Messi
Namun, mantan manajer Manchester United ini tampaknya masih fokus kepada Belanda dan mengatakan, timnya bertujuan untuk menjadi juara dunia.
"Kami ingin menjadi juara dunia jadi kami memiliki empat pertandingan di depan kami dan kemudian kami akan melihat apakah ada tawaran di atas meja," katanya.
"Jika kami menjadi juara dunia, akan ada tawaran, tapi kami (belum) menjadi juara dunia. Jika saya percaya media Belanda, kita tidak akan pernah menjadi juara dunia," lanjut Van Gaal.
Demi mewujudkan misi itu, Belanda harus melewati hadangan Amerika Serikat lebih dulu. De Oranje akan menghadapi The Yanks di babak 16 besar.
Di atas kertas, Belanda lebih diunggulkan. Namun, Van Gaal menilai lawan bisa saja memberikan kejutan karena memiliki tim yang luar biasa.
"Bahkan saya bisa mengatakan mereka salah satu tim terbaik. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit tetapi tidak ada yang tidak bisa kami atasi. Kami juga memiliki tim yang bagus," tutur Van Gaal.
"Tapi saya tidak akan meremehkan AS. Menurut saya mereka adalah contoh dari tim yang bagus. Ada tim yang berkembang bukan tim yang bagus tetapi memiliki kualitas individu yang hebat," lanjutnya.