FCC Setujui SpaceX Luncurkan 7.500 Satelit untuk Jaringan Internet Global Starlink
JAKARTA - Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) mengumumkan pada Kamis, 1 November bahwa pihaknya menyetujui penawaran SpaceX untuk menyebarkan hingga 7.500 satelit, tetapi menunda beberapa keputusan lainnya.
Starlink dari SpaceX, jaringan internet yang berkembang pesat dengan lebih dari 3.500 satelit di orbit rendah Bumi, sejauh ini memiliki puluhan ribu pengguna di Amerika Serikat. Konsumen membayar setidaknya 599 dolar AS untuk terminal pengguna dan 110 dolar AS per bulan untuk layanan internet. FCC pada tahun 2018 menyetujui rencana SpaceX untuk menyebarkan hingga 4.425 satelit generasi pertama.
SpaceX juga telah meminta persetujuan untuk mengoperasikan jaringan 29.988 satelit, yang dikenal sebagai "generasi kedua" atau konstelasi Starlink Gen2 untuk memancarkan internet ke area dengan sedikit atau tanpa akses internet.
"Tindakan kami akan memungkinkan SpaceX untuk memulai penyebaran Gen2 Starlink, yang akan membawa broadband satelit generasi berikutnya ke Amerika secara nasional," kata FCC dalam surat persetujuannya, yang dikutip Reuters.
Mereka menambahkan persetujuan itu akan mengaktifkan layanan broadband satelit di seluruh dunia, yang membantu menutup kesenjangan digital pada skala global.
Baca juga:
FCC mengatakan keputusannya akan melindungi operator satelit dan terestrial lainnya dari gangguan berbahaya dan menjaga lingkungan ruang angkasa yang aman dan melindungi sumber daya spektrum dan orbit untuk penggunaan di masa mendatang.
Pada Agustus lalu, pengadilan banding AS menguatkan keputusan FCC tahun 2021 untuk menyetujui rencana SpaceX untuk menyebarkan beberapa satelit Starlink di orbit Bumi yang lebih rendah dari yang direncanakan sebagai bagian dari dorongannya untuk menawarkan internet broadband berbasis ruang angkasa.
Pada September, SpaceX menantang keputusan FCC untuk menolak subsidi broadband pedesaan sebesar 885,5 juta dolar AS. Ketua FCC Jessica Rosenworcel mengatakan pada bulan Agustus teknologi Starlink "memiliki janji nyata" tetapi itu tidak dapat memenuhi persyaratan program, mengutip data yang menunjukkan penurunan kecepatan yang stabil selama setahun terakhir dan membuat harga layanan terlalu mahal bagi konsumen.