Ingatkan NATO Tidak Pasok Patriot ke Ukraina, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia: Jadi Target Angkatan Bersenjata Kami

JAKARTA - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Hari Selasa, agar tidak memberi Ukraina sistem pertahanan rudal Patriot, mencela aliansi itu sebagai entitas kriminal karena mengirim senjata ke apa yang disebutnya rezim ekstremis.

Medvedev, yang pernah menyebut dirinya sebagai modernisasi liberal, menjadi Presiden Rusia dari tahun 2008 hingga 2012. Ia mengunggah kecaman pedas terhadap Barat di saluran media sosialnya.

"Jika, seperti yang diisyaratkan oleh (Sekretaris Jenderal NATO Jens) Stoltenberg, NATO akan memasok sistem Patriot kepada kaum fanatik Ukraina bersama dengan personel NATO, mereka akan segera menjadi target sah angkatan bersenjata kami," tulis Medvedev di aplikasi pesan Telegram, melansir Reuters 30 November.

Kendati demikian, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia tersebut tidak merujuk dengan jelas yang menjadi target apakah sistem Patriot, pasukan Ukraina atau personel NATO.

"Dunia yang beradab tidak membutuhkan organisasi ini. Ia harus bertaubat kepada kemanusiaan dan dibubarkan sebagai entitas kriminal," tulisnya di unggahan sebelumnya.

Diketahui, Ukraina telah meminta mitra Baratnya untuk pertahanan udara, termasuk sistem Patriot buatan AS, untuk melindungi infrastruktur energinya dari serangan Rusia.

Para menteri luar negeri NATO yang tengah menggelar pertemuan dua hari di di ibu kota Rumania, Bucharest, mengutuk apa yang mereka sebut sebagai "serangan terus-menerus dan tidak masuk akal terhadap warga sipil Ukraina dan infrastruktur energi", berjanji untuk meningkatkan dukungan mereka untuk Kyiv.