IHSG Akhir Pekan Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Ini Faktor Pendorongnya

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat 25 November, setelah kemarin naik 0,37 persen atau 26,39 poin ke 7.080,51

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan pergerakan IHSG pada Jumat berpotensi melanjutkan penguatan. Penguatan IHSG ditopang optimisme pasar dari dalam negeri pasca pidato menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyampaikan bahwa meski APBN hingga Oktober 2022 defisit 0,91% persen dari PDB namun masih aman karena jauh dari ambang batas 4,5 persen.

"Sedangkan PDB riil secara kumulatif telah mencapai 6,6 Persen yang lebih tinggi dari masa sebelum pandemi," kata Cheryl dalam risetnya.

Sentimen positif juga datang dari penguatan nilai tukar rupiah. Dolar AS melemah pasca pejabat The Fed kompak mengusulkan kenaikan suku bunga yang lebih rendah di masa depan.

Cherly memprediksikan IHSG besok berpotensi bergerak dalam kisaran 7.000-7.120.

Adapun, dalam perdagangan besok investor dapat melirik saham seperti BRPT dengan target harga Rp 860 per saham, BSDE dengan target harga Rp 1.010 per saham, dan ESSA dengan target harga Rp 1.150 per saham.

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher Jordan memperkirakan IHSG esok berpotensi menguat. Dari dalam negeri, IHSG disokong oleh rencana pembagian dividen beberapa emiten.

Secara teknikal, candlestick membentuk higher high dan higher low disertai volume yang cukup tinggi mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek.

Dennis memprediksi, IHSG menguat pada perdagangan Jumat. Support pertama berada di 7.064 dan support kedua berada di level 7.049. Sementara resistance kedua di level 7.119 dan resistance pertama di level 7.099.