Kapolda Metro Irjen Fadil Imran: Saya Taat Hukum, Dipanggil Komnas HAM Langsung Datang

JAKARTA - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut pihaknya tak ingin membangun narasi terkait peristiwa tewasnya enam anggota laksar khusus FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin, 7 Desember lalu.

Hal ini disampaikannya setelah dirinya dimintai keterangan di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Dalam pemeriksaan tersebut, Fadil menyebut dirinya telah menyampaikan sejumlah hal termasuk fakta yang ada di lapangan.

"Kami mau menyajikan fakta, kami tidak mau membangun narasi dan itu akan kami support kepada semuanya," kata Fadil di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 14 Desember.

Dia menegaskan, pihaknya akan berupaya bersikap kooperatif dan akan terbuka dengan investigasi yang dilakukan oleh Komnas HAM. 

Tak hanya itu, dia juga menyebut semua fakta dan data yang ada terkait peristiwa penembakan tersebut akan disampaikan secara transparan dan akuntabel. Termasuk, fakta yang berdasarkan scientific crime investigation.

“Kami akan memberikan fakta yang berbasis scientific crime investigation, kami tidak mau membangun narasi ya,” tegasnya. 

"Dan saya taat hukum hari ini, saya dipanggil saya datang, saya datang sendiri enggak pakai diantar banyak-banyak orang," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, selain memeriksa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Komnas HAM juga melakukan pemeriksaan terhadap seorang lainnya yaitu Direktur Utama PT Jasa Marga Subakti Syukur.

Diketahui, peristiwa penyerangan polisi yang dilakukan laskar Rizieq Shihab terjadi sekitar pukul 00.30 WIB Senin, 7 Desember dini hari. 

Saat itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut polisi mendapat kabar massa pendukung Rizieq Shihab akan dikerahkan terkait pemeriksaan beredar di banyak grup WhatsApp.

Polda melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut dan mengikuti kendaraan yang ditumpangi Rizieq. Di tol Jakarta-Cikampek, Fadil menyebut kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 meninggal dunia sebanyak 6 orang," ungkap Fadil.

Namun, hal ini dibantah oleh Juru Bicara FPI, Munarman. Munarman menegaskan Rizieq melakukan perjalanan untuk mengikuti pengajian di kediaman keluarga intinya.

"Kabar itu fitnah. Habib Rizieq itu menuju luar Jakarta untuk menghadiri pengajian keluarga inti.  Saya tidak mau sebutkan di mana lokasinya. Ini hanya pengajian keluarga inti, tidak melibatkan pihak mana pun juga," ungkap Munarman.

Munarman juga membantah bahwa laskar pengikut Rizieq memiliki senjata api. Oleh sebab itu, Munarman menegaskan tidak ada baku tembak yang dilakukan oleh polisi dan anggota laskar.

Saat ini, lima jenazah yang telah dimakamkan di kompleks Markaz Syariah Megamendung adalah Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21) dan Lutfi Hakim (25). Sementara jenazah Muhammad Reza (20) dimakamkan oleh pihak keluarga.