Pejabat FAA Belum Bisa Sertifikasi Sistem Peringatan Kokpit Modern Boeing 737 MAX 7
JAKARTA - Penjabat kepala Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pada Kamis 17 November bahwa dia tidak mengharapkan badan tersebut akan mensertifikasi Boeing 737 MAX 7 sebelum tenggat waktu utama pada akhir tahun.
Penjabat Administrator FAA, Billy Nolen, mengatakan "tidak terlihat" 737 MAX 7 akan disertifikasi pada akhir tahun.
Boeing sedang mencari surat pengabaian dari Kongres tentang tenggat waktu Desember yang memberlakukan standar keselamatan baru untuk peringatan kokpit modern untuk 737 MAX 7 dan 737 MAX 10. Nolen mengatakan menurutnya FAA tidak dapat melanjutkan pekerjaan sertifikasi di pesawat setelah akhir Desember tanpa tindakan dari Kongres.
Komentar Nolen dapat menekan Kongres untuk bertindak dalam minggu mendatang pada dua varian MAX. Boeing tidak segera berkomentar.
Chief Executive Boeing, Dave Calhoun, mengatakan bulan lalu dia yakin pembuat pesawat akan mendapatkan perpanjangan dari Kongres AS dari tenggat waktu utama untuk mendapatkan sertifikasi MAX 7 dan MAX 10.
Baca juga:
- Cara Khusus Ubah Ukuran dan Tampilan Mouse Anda di Windows 11 dan 10
- Penipuan Spoofing Marak Terjadi, Menyamar Sebagai Coca-Cola dan McDonald's
- DuckDuckGo Punya Punya Alat Perlindungan Pelacakan Aplikasi yang Lebih Canggih dari Apple
- Tambang Codelco Kini Gunakan Truk Shovel Bertenaga Listrik dalam Upaya Kurangi Dampak Perubahan Iklim
Setelah 27 Desember, semua pesawat harus memiliki sistem peringatan kokpit modern untuk disertifikasi oleh FAA, yang berarti penundaan signifikan untuk penyebaran pesawat MAX baru kecuali Kongres memberikan pengabaian untuk memperpanjang tenggat waktu.
Boeing mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya mengharapkan 737 MAX 7 akan disertifikasi tahun ini atau pada 2023 dan MAX 10 akan memulai pengujian penerbangan sertifikasi FAA pada 2022 atau 2023 dan memasuki layanan pada 2023 atau 2024.
Awal bulan ini, Senator Republik Roger Wicker tidak berhasil melampirkan perpanjangan batas waktu MAX hingga September 2024 ke RUU pertahanan. Upaya itu didukung oleh Kamar Dagang pekan ini.
Persyaratan tersebut diadopsi oleh Kongres sebagai bagian dari reformasi sertifikasi yang disahkan setelah dua kecelakaan fatal 737 MAX yang menewaskan 346 orang dan menyebabkan grounding pesawat terlaris selama 20 bulan. Salah satunya di Indonesia.