Konferensi Bitcoin di El Salvador Sepi, Nayib Bukele Berjanji Tiap Hari Beli Satu Koin

JAKARTA - Konferensi bitcoin yang telah lama ditunggu-tunggu di El Salvador, yang menjadi pusat perhatian pada tahun 2021 setelah negara kecil itu menjadi yang pertama di dunia yang mengadopsi mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah, telah kehilangan kemilaunya di tengah kekalahan besar di dunia mata uang digital.

Tidak adanya nama besar dari dunia bitcoin dan kursi kosong terlihat di acara "Adopting Bitcoin: A Lightning Summit in El Salvador," yang dimulai Selasa 15 November dan berakhir Kamis 17 November di ibu kota San Salvador.

 "Fakta bahwa harga rendah, bahwa ada masalah di tempat lain telah menyebabkan lingkungan yang tidak pasti," kata Juan Fonseca, 41 tahun, seorang warga Guatemala yang menghadiri konferensi tersebut, seperti dikutip Reuters.

Seperti cryptocurrency lainnya, bitcoin turun tajam sepanjang tahun karena kenaikan suku bunga Federal Reserve AS dan inflasi yang sangat tinggi mendorong investor untuk membuang aset berisiko.

Bitcoin, mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia, telah anjlok lebih jauh setelah runtuhnya bursa kripto FTX yang spektakuler. Bitcoin kini diperdagangkan di sekitar 16.600 dolar AS, turun sangat jauh dari level tertinggi sepanjang masa hampir 69.000 dolar AS pada November tahun lalu.

Namun beberapa penggemar Bitcoin melihat masalah saat ini hanya sebagai kesalahan sementara.

“Pertukaran Crypto Bitfinex akan melipatgandakan upayanya untuk membangun infrastruktur bitcoin dan teknologi yang bebas, tak terbendung, tangguh, dan terbuka untuk El Salvador," kata Paolo Ardoino, kepala petugas teknologi perusahaan.

Ifinex, induk Bitfinex, telah setuju untuk berkolaborasi dengan pemerintah El Salvador untuk membuat kerangka peraturan aset dan sekuritas digital.

"El Salvador akan menjadi pusat keuangan dan teknologi di Amerika Tengah. Kebisingan tidak akan mengganggu para pembangun," tambah Ardoino setelah bertemu dengan Presiden El Salvador Nayib Bukele.

Bukele, yang memperjuangkan adopsi cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah bersama dolar AS, membuat cuitan di Twitter pada Rabu malam, "Kami membeli satu Bitcoin setiap hari mulai besok."

Sejauh ini, pemerintahnya telah memperoleh 2.381 bitcoin dengan harga sekitar 107 juta dolar AS (Rp1,6). Namun akibat penurunan harga Bitcoin saat ini, nilainya tinggal 39,5 juta dolar AS (Rp611 miliar)