Desmond Digeruduk Kader Banteng Karena Dianggap Hina Soekarno, Sekjen PDIP: Wajar, Pernyataannya Memang Menyakitkan

JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai wajar penggerudukan yang dilakukan kader PDIP Purworejo terhadap politikus Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa, lantaran dianggap menghina Soekarno. 

Sebab menurutnya, pernyataan Desmond yang menyinggung diksi 'kentut' dan 'lucu-lucuan' saat berkomentar soal negara harus minta maaf pada Soekarno dan keluarga sungguh sangat menyakitkan. 

"Kalau saya membaca pernyataan saudara Desmond memang menyakitkan," ujar Hasto kepada wartawan, Jumat, 11 November. 

Hasto mengingatkan, bahwa menjadi seorang pemimpin termasuk anggota DPR RI harus lah memiliki kematangan budi. Serta harus mencerminkan kedewasaan diri sehingga sikap yang disampaikan juga menunjukkan kualifikasi negarawan.  

"Nah, apa yang disampaikan saudara Desmond sangat mengecewakan dan menunjukkan bagaimana antara alam pikir dan alam rasa itu tidak connect," kata Hasto.

Hasto pun berharap, DPP Partai Gerindra merespons serius apa yang selama ini dinyatakan dan dilakukan Desmond. Apalagi, dia menegaskan, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu sudah melakukan hal yang kurang pantas berulang kali.

"Kami tentu saja berharap, meski PDIP tidak bermaksud mencampuri rumah tangga partai politik lain, tetapi demi membangun hubungan yang harmonis tentu saja pernyataan yang menyakitkan tersebut, untuk dapat diberikan suatu tindakan, karena menunjukkan sikap ketidakpantasan sebagai anggota DPR RI, dan itu sudah berulang kali dilakukan oleh saudara Desmond," jelas Hasto.

Karena itu, Hasto mewajarkan tindakan para kader PDIP yang menggeruduk Desmond saat melakukan kunjungan kerja di Purworejo. Menurutnya, pernyataan Desmond memang menyakiti bukan hanya kader PDIP namun juga masyarakat pengagum Soekarno. 

"Kali ini, partai menanggapi itu secara serius dan betul-betul apa yang disampaikan telah menyentuh hal-hal yang menyakiti, tidak hanya kader PDI Perjuangan, tetapi juga mereka yang memahami bahwa Bung Karno adalah proklamator dan sosok pejuang yang telah merintis upaya mendapatkan kemerdekaan Indonesia sejak usia muda," pungkas Hasto. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa meminta maaf atas pernyataannya yang dinilai menyinggung Soekarno. Dia mengklarifikasi bahwa kalimat yang dianggap tidak pantas tersebut bukan pernyataan langsung darinya melainkan dikutip saat bergurau. 

"Jadi, kemarin itu saya diwawancarai tentang penghargaan Bung Karno. Saya menghargai penghargaan itu, tapi saya bilang bahwa penghargaan itu apakah tidak mengecilkan Bung Karno, tanpa penghargaan itu, Indonesia inilah Bung Karno. Nah, terjadi catatan-catatan kalian yang biasanya usil keluarlah kata-kata kasar. Saya ketawa-ketawa gitu loh," ujar Desmond, Jumat, 11 November. 

"Menurut kalian begitu ya begitulah, dan ditulislah seolah-olah itu kata-kata saya dan mereka tersinggung menuntut saya minta maaf," lanjutnya.

Meski demikian, Desmond menilai ucapannya memang tak layak menjadi bahan candaan. Karenanya, dia meminta maaf jika kata-katanya terkesan menghina keluarga Soekarno. 

"Ya karena itu kata kasar, walaupun bukan dari mulut saya, saya juga merasa ini nggak layak dan saya minta maaf," kata Desmond.