Digeruduk Kader PDIP di Purworejo, Politikus Gerindra Desmond Mahesa Minta Maaf Karena Dianggap Hina Soekarno
Politikus Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa/DOK VOI-Nailin In Saroh

Bagikan:

JAKARTA - Politikus Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa, digeruduk sejumlah kader PDIP saat melakukan kunjungan kerja ke Purworejo, Jawa Tengah, lantaran dianggap menghina Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

Awalnya, para kader PDIP yang dipimpin Ketua DPC PDIP Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, menghampiri Desmond dan rombongan saat tengah menikmati makan siang di rumah makan di Purworejo, Kamis, 10 November. Bak tengah orasi, kader banteng itu pun meminta Desmond agar meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut Soekarno dan 'kentut'. 

"Kami keluarga besar PDIP Kabupaten Purworejo menyatakan, tidak terima dengan pernyataan saudara Desmond pada tanggal 8 November yang lalu, yang menyatakan ini hanya lucu-lucuan. Bahwa permintaan maaf kepada Bung Karno dan keluarganya ini dianggap hanya lucu-lucuan untuk keluarganya dari keluarganya sekentut-kentutnya. Ini pernyataan yang sangat menghina bagi kami semua," kata Dion. 

"Kami meminta saudara Desmond meminta maaf secara terbuka kepada Bung Karno dan keluarga Bung Karno," sambungnya.

Menanggapi permintaan kader PDIP tersebut, Desmond bersedia meminta maaf. Hanya saja, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu mengklarifikasi kalimat yang dianggap tidak pantas tersebut bukan pernyataan langsung darinya melainkan dikutip saat bergurau. 

"Jadi kemarin itu saya diwawancarai tentang penghargaan Bung Karno. Saya menghargai penghargaan itu, tapi saya bilang bahwa penghargaan itu apakah tidak mengecilkan Bung Karno, tanpa penghargaan itu, Indonesia inilah Bung Karno. Nah, terjadi catatan-catatan kalian yang biasanya usil keluarlah kata-kata kasar. Saya ketawa-ketawa gitu loh," ujar Desmond, Jumat, 11 November. 

"Menurut kalian begitu ya begitulah, dan ditulislah seolah-olah itu kata-kata saya dan mereka tersinggung menuntut saya minta maaf," lanjutnya. 

Meski demikian, Desmond menilai ucapannya memang tak layak menjadi bahan candaan. Karenanya, dia meminta maaf jika kata-katanya terkesan menghina keluarga Soekarno. 

"Ya karena itu kata kasar, walaupun bukan dari mulut saya, saya juga merasa ini nggak layak dan saya minta maaf," kata Desmond. 

Sebelumnya, Desmond mengomentari soal wacana permintaan maaf negara kepada Soekarno lantaran diperlukan tidak adil dan tidak setia pada NKRI. 

Desmond pun mempertanyakan hal tersebut, dan tidak setuju jika pemerintah harus meminta maaf kepada keluarga Bung Karno.

"Negara disuruh minta maaf sama Sukarno? Dari mereka untuk mereka, kentutnya mereka semua," kata Desmond.

Menurutnya, meminta maaf kepada keluarga Bung Karno hanya akan memenuhi ego dari keluarga Soekarno. Hal tersebut, kata Desmond terlalu mengada-ada.  

"Jadi melaksanakan maunya Megawati habis itu negara minta maaf lagi sama Sukarno, memang Sukarno tidak bermasalah?" tegasnya.

"Nah urusan PKI urusan lain bagi saya. Masa kita harus minta maaf, negara minta maaf kepada yang lucu-lucuan kayak gini, jadi nggak lucu gitu lho," kata Desmond.