Fraksi Gerindra Rapat Dadakan Bahas Masalah Desmond yang Digeruduk Kader PDIP di Purworejo
Politikus Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa (kanan)/DOK VOI-Nailin In Saroh

Bagikan:

JAKARTA - Fraksi Partai Gerindra di DPR mendadak menggelar rapat untuk membahas masalah Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa yang digeruduk Kader PDIP saat kunjungan kerja di Purworejo pada Kamis, 10 November.  

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan fraksinya menggelar rapat internal untuk membahas persoalan Desmond.

"Ya kami monitor itu, dan kita akan bicarakan di internal fraksi mengenai hal tersebut," ujar Dasco kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 11 November. 

Ketua Harian DPP Gerindra itu mengaku sudah mengetahui duduk persoalan dari keributan di Purworejo tersebut. Karena itu, hari ini Fraksi Gerindra DPR akan membahas apa yang dikeluhkan kader PDIP atas tindakan Desmond.

"Ya, kita sudah sedikit banyak tahu. Oleh karena itu pada hari ini, hari Jumat, kita akan adakan pertemuan di fraksi untuk bahas hal yang dikeluhkan teman-teman PDIP di Purworejo," katanya.

Politikus Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa, digeruduk sejumlah kader PDIP saat melakukan kunjungan kerja ke Purworejo, Jawa Tengah, lantaran dianggap menghina Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

Awalnya, para kader PDIP yang dipimpin Ketua DPC PDIP Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, menghampiri Desmond dan rombongan saat tengah menikmati makan siang di rumah makan di Purworejo, Kamis, 10 November. Bak tengah orasi, kader banteng itu pun meminta Desmond agar meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut Soekarno dan 'kentut'. 

"Kami keluarga besar PDIP Kabupaten Purworejo menyatakan, tidak terima dengan pernyataan saudara Desmond pada tanggal 8 November yang lalu, yang menyatakan ini hanya lucu-lucuan. Bahwa permintaan maaf kepada Bung Karno dan keluarganya ini dianggap hanya lucu-lucuan untuk keluarganya dari keluarganya sekentut-kentutnya. Ini pernyataan yang sangat menghina bagi kami semua," ujar Dion.

"Kami meminta saudara Desmond meminta maaf secara terbuka kepada Bung Karno dan keluarga Bung Karno," sambungnya.

Menanggapi permintaan kader PDIP tersebut, Desmond bersedia meminta maaf. Hanya saja, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu mengklarifikasi kalimat yang dianggap tidak pantas tersebut bukan pernyataan langsung darinya melainkan dikutip saat bergurau. 

"Jadi kemarin itu saya diwawancarai tentang penghargaan Bung Karno. Saya menghargai penghargaan itu, tapi saya bilang bahwa penghargaan itu apakah tidak mengecilkan Bung Karno, tanpa penghargaan itu, Indonesia inilah Bung Karno. Nah, terjadi catatan-catatan kalian yang biasanya usil keluarlah kata-kata kasar. Saya ketawa-ketawa gitu loh," ujar Desmond, Jumat, 11 November. 

"Menurut kalian begitu ya begitulah, dan ditulislah seolah-olah itu kata-kata saya dan mereka tersinggung menuntut saya minta maaf," lanjutnya.

Meski demikian, Desmond menilai ucapannya memang tak layak menjadi bahan candaan. Karenanya, dia meminta maaf jika kata-katanya terkesan menghina keluarga Soekarno. 

"Ya karena itu kata kasar, walaupun bukan dari mulut saya, saya juga merasa ini nggak layak dan saya minta maaf," kata Desmond.