JAKARTA - Komisi III DPR melakukan kunjungan spesifik ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Komisi bidang hukum yang bermitra dengan Polri itu ingin mendengar langsung dugaan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap warga Wadas.
Informasi tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh. Ad apun kunker spesifik pasca gejolak itu dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Desmond J. Mahesa.
"Memang benar (Komisi III DPR) melakukan kunjungan ke Desa Wadas yang dipimpin Pak Desmond," ujar Pangeran saat dihubungi, Kamis, 10 Februari.
Selain untuk mendengarkan secara langsung keterangan masyarakat terkait kejadian di Desa Wadas, legislator PAN itu menuturkan, kunjungan spesifik tersebut dalam rangka pengawasan terhadap kinerja aparat hukum di lapangan.
"Kami ingin mendengarkan keterangan masyarakat secara langsung terkait dugaan terjadinya tindakan kekerasan aparat kepolisian kepada masyarakat," jelas Pangeran.
Kemudian, kata dia, hasil kunjungan tersebut nantinya akan menjadi bahan rekomendasi Komisi III DPR untuk disampaikan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dalam kunjungan khusus tersebut, Desmond ditemani oleh beberapa anggota Komisi III DPR lainnya. Diantaranya, Safaruddin dan Gilang Dhiela Fararez dari Fraksi PDIP, Supriansa dari Fraksi Golkar, Obon Tabroni dari Fraksi Gerindra, Taufik Basari dari Fraksi NasDem, Rano Al Fatih dari Fraksi PKB.
Serta Hinca Pandjaitan dari Fraksi Demokrat, Muhammad Nasir Djamil dari Fraksi PKS, Nazaruddin dari Fraksi PAN, dan Arsul Sani dari Fraksi PPP.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi memastikan tidak ada ribuan polisi yang dikerahkan ke bakal lokasi Bendungan Bener di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, pada Selasa, 8 Februari.
"Tidak ada ribuan polisi, hanya 250 personel yang diterjunkan untuk mendampingi 10 tim dari BPN," kata kapolda dalam siaran pers di Semarang, Rabu, 9 Februari.
Kapolda Jawa Tengah bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar konferensi pers di Polres Purworejo yang juga dihadiri Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Tengah Dwi Purnama, dan Bupati Purworejo Agus Bastian.
Menurut dia, polisi mendampingi petugas dari BPN untuk melakukan pengukuran lahan milik warga Desa Wadas yang setuju tanahnya dibebaskan untuk pembangunan salah satu proyek strategis nasional itu.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, juga dihadiri oleh pemilik lahan demi kepastian proses pengukuran.
"Karena area yang diukur lebih kurang 114 ha, ada 10 tim dari BPN yang melakukan pengukuran. Setiap tim didampingi sekitat 20 personel," katanya.