Fakta Ini Membuat Bos Yamaha Harus Mengakui Kehebatan Francesco Bagnaia
JAKARTA - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, memberikan pujian kepada Francesco Bagnaia yang keluar sebagai juara dunia MotoGP 2022. Dia tak bisa menampik pebalap asal Italia itu memang layak mendapatkannya.
Performa Bagnaia memang luar biasa, khususnya di paruh kedua musim 2022. Setelah sempat mengalami awal yang sulit, murid Valentino Rossi itu bangkit.
Pada paruh pertama, Bagnaia hanya dua kali naik podium, yakni saat menang di Sirkuit Jerez Spanyol dan Sirkuit Mugello Italia. Sisanya tak lebih baik dari lima besar.
Sementara di paruh kedua, Bagnaia delapan kali naik podium. Lima di antaranya merupakan podium kemenangan. Hebatnya lagi, dia mencatatkan empat kemenangan beruntun.
"Saya ingin memberikan pujian kepada Pecco karena bagi siapapun, menjadi juara dunia itu tidak pernah mudah, jadi tidak peduli perangkat apa yang Anda miliki itu tidak pernah mudah," kata Jarvis dalam laman resmi Yamaha.
"Dan lagi dia memenangi tujuh balapan pada musim ini. jadi kami harus mengakui ketrampilan dan kapasitasnya," lanjutnya.
Baca juga:
- Deretan Rekor yang Dipecahkan Francesco Bagnaia usai Jadi Juara Dunia MotoGP 2022
- Hasil MotoGP Valencia 2022: Francesco Bagnaia Juara Dunia, Alex Rins Berikan 'Kado Istimewa' untuk Suzuki
- Inilah 4 Event Marathon Tertua di Dunia, dari Boston hingga London
- Indonesia Juara Umum Kejuaraan Dunia Para-Badminton BWF 2022
Jarvis juga memberikan kredit kepada Ducati. Menurutnya, pabrikan asal Italia itu telah menciptakan motor yang sangat kuat.
Terbukti, para pebalap yang menggunakan Ducati Desmosedici tampil luar biasa. Hasilnya, Ducati berhasil memenangi gelar konstruktor dan juga tim.
"Menyapu bersih tiga mahkota tidaklah mudah. Itu berarti level kompetisi yang kami jalani sangatlah serius, dan mereka memiliki delapan pebalap di grid," ungkap Jarvis.
"Itu berarti apabila Anda menghadapi delapan pebalap dengan motor sebagus itu dan Anda kekurangan kecepatan atau mengalami kesulitan, Anda tidak akan finis kedua atau ketiga, tapi mungkin ketujuh atau kedelapan."
"Ini masalahnya. Jadi cukup berat mencoba bertarung dengan keseluruhan pasukan merah tahun ini," tuturnya lagi.