Biden Targetkan 100 Juta Suntikan Vaksin COVID-19 dalam 100 Hari Pertamanya Menjabat Presiden

JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden memaparkan rencananya untuk memerangi pandemi COVID-19. Rencananya diumumkan saat dia memperkenalkan tim yang dirancang untuk mengendalikan pandemi dengan target 100 juta orang AS divaksinasi dalam 100 hari pertamanya menjabat sebagai presiden. 

Mengutip CNN, Rabu 9 Desember, rencana Biden datang pada hari yang sama ketika Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif. Perintah eksekutif tersebut memprioritaskan pengiriman vaksin COVID-19 di AS sebelum negara lain.

"100 hari pertama saya tidak akan mengakhiri virus COVID-19. Saya tidak bisa menjanjikan itu," kata Biden di sebuah acara di Wilmington, Delaware. "Tapi kami tidak akan terus terlibat dalam kekacauan ini, kami tidak akan segera keluar, ini akan memakan waktu. Tetapi saya sangat yakin bahwa dalam 100 hari kami dapat mengubah perjalanan penyakit dan mengubah kehidupan di Amerika menjadi lebih baik."

Minggu lalu, Biden mengatakan akan meminta orang AS untuk memakai masker selama 100 hari pertama dia menjabat. Pada Selasa 8 Desember, Biden mengatakan pemerintahannya akan memprioritaskan vaksinasi pekerja perawatan kesehatan dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang. Hal tersebut sesuai rekomendasi penasihat vaksin ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Biden juga mengatakan akan memvaksinasi pendidik secepat mungkin.

Biden telah memperkenalkan anggota teratas dari tim kesehatannya yang akan memimpin tanggapan terhadap pandemi yang telah menewaskan lebih dari 284.000 orang di AS. Selain target setidaknya 100 juta suntikan vaksin, Biden menegaskan kembali janjinya untuk menandatangani mandat masker pada hari pertamanya menjabat. 

Meskipun Biden tidak dapat secara sepihak meminta setiap warga AS untuk mengenakan masker, namun Biden dapat meminta penggunaan masker di tempat-tempat seperti gedung federal dan di pesawat, kereta api, dan bus perjalanan antarnegara.

Rencana prioritas nasional dari tim kesehatan lainnya adalah mengembalikan anak-anak ke sekolah dengan selamat. Dia mengatakan jika Kongres menyediakan dana yang diperlukan untuk melindungi siswa, pendidik dan staf serta kota-kota negara bagian yang memberlakukan langkah-langkah kesehatan, tim kesehatan Biden akan bekerja untuk memastikan bahwa sebagian besar sekolah dapat dibuka pada akhir dari 100 hari pertama kerja Biden. 

Biden mengulangi seruannya kepada Kongres untuk bersama-sama mengesahkan tagihan bantuan ekonomi COVID-19 senilai 900 miliar dolar AS untuk mendukung warga AS yang sedang berjuang membuka kembali bisnis dan sekolah dengan aman. Dia mengatakan bahwa meskipun pendanaan segera sangat penting, pemerintahannya akan mengambil tindakan tambahan untuk mendukung warga AS dan mendanai upaya distribusi vaksin.

Mantan Wakil Presiden itu telah lama memuji pentingnya dan kemanjuran mengenakan masker dalam menghentikan penyebaran virus, sangat kontras dengan Trump.

Sejak pandemi dimulai, Trump telah meremehkan para ahli medisnya sendiri dan mengesampingkan saran para ilmuwan. Trump menolak mengambil langkah-langkah dasar untuk pengendalian virus, terutama menolak memakai masker di depan umum selama beberapa bulan dan mengadakan kampanye besar tanpa jaga jarak sosial.

Biden, sebaliknya, telah lama berjanji untuk mendengarkan nasihat para ilmuwan dan pakar kesehatan masyarakat tentang pandemi. Dia mengenakan masker di acara publik dan menekankan pentingnya mematuhi pedoman kesehatan masyarakat.