FCC Desak Pemerintah Blokir TikTok Demi Data Pribadi Warga AS
JAKARTA - Seorang komisaris di Komisi Komunikasi Federal (FCC), Brendan Carr meminta pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk segera melarang TikTok daripada membuat perjanjian keamanan nasional.
Carr menyimpulkan bahwa ada potensi kesalahan penanganan data pribadi dan sensitif oleh TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance yang berbasis di China. Ia juga menekankan, adanya risiko terhadap proses politik di Negeri Paman Sam itu.
"Sangat sulit untuk melihat perilaku TikTok dengan berpikir bahwa kami akan memotong konstruksi teknis yang tidak akan mereka temukan," ungkap Carr dalam wawancaranya dengan Axios.
Ini bukan kali pertama Carr atau pejabat AS lainnya menekan larangan TikTok. Meskipun TikTok menjadi media sosial video kreatif yang banyak digemari, perusahaan telah berulang kali dituduh mengumpulkan sejumlah besar data pengguna, termasuk biometrik dan lokasi yang dapat diakses oleh pemerintah China.
Awal tahun ini, Carr bersaksi di depan subkomite Komite Pengawasan dan Reformasi DPR bahwa pada intinya, TikTok berfungsi sebagai alat pengawasan canggih yang mengumpulkan sejumlah besar data pribadi dan sensitif.
Baca juga:
- Tanggapi Putusan MA, Kominfo Anggap Putusan Itu Menguatkan Pelaksanan ASO
- Meta Platform Inc Luncurkan Fitur Baru di Instagram, Bisa Dagang Koleksi Digital dan NFT
- Oksimeter Inframerah Bekerja Tak Maksimal pada Orang Kulit Berwarna, Oksimeter Denyut Jadi Pilihan
- MetaMask Luncurkan Fitur Pelacak Nilai Portofolio Token NFT
Menanggapi hal itu, TikTok menyatakan Carr tidak memiliki peran dalam diskusi rahasia dengan pemerintah AS terkait dengan media sosial itu, dan tampaknya Carr mengekspresikan pandangan yang terlepas dari perannya sebagai komisaris FCC.
"Komisaris Carr tidak memiliki peran atau pengetahuan langsung tentang diskusi rahasia dengan pemerintah AS terkait dengan TikTok dan tidak dalam posisi untuk membahas apa yang diperlukan dalam negosiasi itu," ujar juru bicara TikTok kepada CNN Internasional yang dikutip Kamis, 3 November.
“Kami yakin bahwa kami berada di jalur untuk mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS yang akan memenuhi semua masalah keamanan nasional yang wajar,” imbuhnya.
CNET melaporkan, jika larangan berlaku, itu akan berdampak pada sekitar 94,1 juta pengguna TikTok di negara itu, dan AS akan bergabung dengan India sebagai satu-satunya negara yang langsung melarang TikTok, meskipun yang lain telah menerapkan pembatasan atau sensor pada aplikasi.