Antisipasi Musim Dingin dan Pemadaman Listrik Akibat Serangan Rusia, Pemerintah Kota Kyiv Siapkan 1.000 Titik Pemanas
JAKARTA - Otoritas ibu kota Ukraina, Kyiv, tengah mempersiapkan lebih dari 1.000 titik pemanas di seluruh kota, jika sistem pemanas mereka rusak terkena serangan Rusia, kata pejabat kota itu Hari Rabu.
Serangan rudal dan pesawat tak berawak telah merusak 40 persen infrastruktur energi Ukraina, membuat sebagian besar Kyiv tanpa listrik dan air, menyebabkan adanya pembatasan distribusi listrik.
Pada Hari Rabu, Wali Kota Vitali Klitschko menulis di aplikasi perpesanan Telegram, otoritas kota sedang mempertimbangkan skenario yang berbeda karena serangan rudal.
"Yang terburuk adalah di mana tidak akan ada tenaga listrik, air atau pemanas ruangan sama sekali," jelas Wali Kota Klitschko, melansir Reuters 2 November.
"Untuk itu, kami sedang mempersiapkan lebih dari 1.000 titik pemanasan di kota kami," ungkapnya.
Lokasi-lokasi tersebut akan dilengkapi genset dan memiliki stok kebutuhan seperti air, katanya.
Diketahui, Pemerintah Ukraina meminta warganya yang meninggalkan negara itu, untuk tinggal di luar negeri selama musim dingin.
Pemerintah Kyiv juga menuduh Rusia memprovokasi krisis kemanusiaan baru dengan memaksa lebih banyak orang untuk melarikan diri, takut dengan prospek harus bertahan hidup tanpa listrik atau pemanas selama perang. musim dingin.
Diberitakan sebelumnya, Rusia telah menyerang infrastruktur sipil Ukraina menggunakan rudal jarak jauh dan "drone bunuh diri" buatan Iran selama tiga minggu terakhir.
Awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur Ukraina pada Hari Senin, merupakan respons terkait serangan terhadap armada Moskow di Krimea, dengan mengarahkan tuduhan kepada Kyiv.
Pasukan Rusia menembaki infrastruktur di setidaknya enam wilayah Ukraina pada Hari Senin, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan di Facebook. Para pejabat Ukraina mengatakan infrastruktur energi, termasuk bendungan hidro-listrik, terkena, melumpuhkan pasokan listrik, panas dan air.
Baca juga:
- Ada 11 Panggilan Darurat Sebelum Tragedi Itaewon, PM Korea Selatan Minta Polisi Jelaskan Respons yang Diambil
- Tingkatkan Tekanan Terhadap Pemerintah Teheran, Mahasiswa Iran Gelar Aksi Mogok
- Rudal Korea Utara Mendarat Dekat Wilayahnya, Jet Tempur Korea Selatan Lepaskan Tiga Misil ke Laut Utara
- Rudal Korea Utara Mendarat 57 Kilometer dari Wilayahnya, Militer Korea Selatan: Kami akan Menanggapi dengan Tegas
Militer Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 44 dari 50 rudal Rusia. Tetapi, serangan membuat 80 persen Kyiv tidak memiliki air yang mengalir, kata pihak berwenang. Polisi Ukraina mengatakan 13 orang terluka dalam serangan terbaru.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan 18 target, sebagian besar infrastruktur energi, terkena serangan rudal dan pesawat tak berawak di 10 wilayah Ukraina pada Hari Senin.
Sementara, Presiden Volodymyr Zelensky dalam rapat Staf Komando Tertinggi mengatakan, langkah-langkah untuk melindungi infrastruktur dan fasilitas energi dianalisis secara rinci dalam pertemuan tersebut.