Presiden Zelensky Imbau Warganya Tangguh Hadapi Musim Dingin saat Pemerintah Berupaya Memulihkan Aliran Listrik
Musim dingin mulai membekukan Ukraina saat serangan Rusia melumpuhkan jaringan listrik dan energi. (Wikimedia Commons Main/Directorate of the State Emergency Service of Ukraine in Kharkiv Oblast)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengimbau warga Ukraina untuk bersabar dan kuat dalam menghadapi kerasnya musim dingin, saat para pejabat terus maju dengan upaya untuk memulihkan listrik dan layanan lainnya yang dihancurkan akibat serangan udara Rusia.

Rusia telah menggempur infrastruktur listrik Ukraina sejak awal Oktober, menyebabkan pemadaman listrik dan meninggalkan jutaan orang tanpa pemanas saat suhu turun seiring datangnya musim dingin.

"Untuk melewati musim dingin ini, kita harus lebih tangguh dan lebih bersatu dari sebelumnya," kata Presiden Zelensky dalam pidato malamnya pada Hari Minggu, melansir Reuters 5 Desember.

"Kita tidak dapat membiarkan konflik dan serangan internal apa pun yang dapat melemahkan kita semua, bahkan jika seseorang di luar sana berpikir bahwa itu akan memperkuat dirinya secara pribadi," sambungnya.

Di Ukraina, para pejabat telah melakukan pemadaman listrik terjadwal saat mereka berlomba untuk memulihkan listrik.

Wali Kota Kyiv Vitaliy Klitschko mengatakan di Telegram, pemadaman listrik akan dibatasi mulai Senin hingga pemadaman listrik "stabilisasi" yang direncanakan agar jaringan berfungsi kembali, tetapi menambahkan situasinya tetap "sulit".

Pemasok listrik terbesar di negara itu, DTEK, mengatakan pemadaman direncanakan untuk tiga wilayah lain, Odesa, Donetsk dan Dnipropetrovsk di selatan dan timur Ukraina.

Di Kherson, sebagian besar dibiarkan tanpa listrik ketika pasukan Rusia meninggalkan kota selatan bulan lalu, gubernur regional mengatakan 85 persen pelanggan sekarang memiliki listrik.

Sementara mengenai medan pertempuran, Presiden Zelensky mengatakan pasukan Ukraina memegang posisi di sepanjang garis depan, termasuk di dekat Bakhmut, yang dipandang sebagai target berikutnya Rusia dalam gerak maju mereka melalui Donetsk.

Diketahui, negara-negara Barat mengutuk gelombang serangan udara Rusia terhadap infrastruktur sipil dan listrik.

Wakil Sekretaris Urusan Politik AS Victoria Nuland mengatakan pada Hari Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin membawa perang ke tingkat baru "barbarisme" dengan mencoba mematikan listrik warga sipil.

Adapun Rusia mengatakan serangan itu tidak menargetkan warga sipil dan dimaksudkan untuk mengurangi kemampuan Ukraina untuk berperang, mendorongnya untuk bernegosiasi meskipun Kyiv mengatakan serangan semacam itu adalah kejahatan perang.