Korban Tewas Halloween Itaewon Capai 154, Tragedi Mematikan Setelah Runtuhnya Sampoong Department Store dan Feri Sewol di Korea Selatan
JAKARTA - Korban tewas insiden perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu malam bertambah menjadi 154 orang, menurut para pejabat, menjadikan salah satu tragedi mematikan di Korea Selatan.
Pihak kepolisian mengatakan, 153 korban tewas berhasil diidentifikasi, termasuk 26 warga negara asing dari China, Iran, Rusia, Amerika Serikat, Prancis, Vietnam, Uzbekistan, Norwegia, Kazakhstan, Sri Lanka, Thailand, Austria dan dua negara lainnya. Sedangkan satu korban lainnya belu teridentifikasi.
Sementara, jumlah korban luka-luka mencapai 133 orang, beberapa di antaranya dikatakan menjalani perawatan serius. Sebagian besar korban dikatakan berusia belasan dan 20-an tahun.
Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada Hari Minggu. Distrik Yongsan ditetapkan sebagai zona bencana khusus.
"Ini benar-benar menghancurkan," kata Presiden Yoon, mengumumkan hari berkabung nasional pada Hari Minggu, dilansir dari Korea Times 31 Oktober.
"Tragedi yang seharusnya tidak terjadi, terjadi di tengah kota Seoul di tengah Halloween (akhir pekan). Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan rakyat, saya merasa berat hati dan tidak bisa menahan kesedihan saya," sambungnya.
Insiden tersebut menjadi salah satu yang mematikan di ibu kota negara itu sejak runtuhnya Sampoong Department Store tahun 1995, yang menewaskan 502 orang dan melukai 937 lainnya.
Baca juga:
- Unggul Tipis, Lula Kalahkan Bolsonaro dalam Pemilihan Presiden Brasil
- Baru Selesai Direnovasi dan Dibuka untuk Umum: Jembatan Abad ke-19 Peninggalan Inggris Roboh, 81 Wisatawan Tewas
- Presiden Zelensky Sebut Militer Ukraina Sukses Pukul Mundur Serangan Rusia di Donetsk, Tangkap Pasukan Musuh
- Korban Tewas Insiden Halloween di Itaewon Capai 154 Orang: Presiden Yoon Umumkan Berkabung Nasional, Kejaksaan Gelar Investigasi
Berikutnya, tragedi tenggelamnya Feri Sewol yang membawa 476 penumpang dalam perjalanan ke Pulau Jeju pada 16 April 2014 menjadi yang paling mematikan berikutnya, dengan 304 orang tewas seperti melansir The Korea Herald.
Tragedi berikutnya menelan 67 korban jiwa, ketika sekitar 30.000 orang yang berpartisipasi dalam acara publik di stadion umum di Busan bergegas ke pintu keluar pada saat yang sama untuk menghindari hujan tiba-tiba pada 17 Juli 1959.
Runtuhnya Jembatan Seongsu pada 21 Oktober 1994 juga merupakan salah satu peristiwa paling tragis yang dialami Negeri Ginseng, dengan 32 orang tewas dan 17 lainnya luka-luka.
Pada tahun 1960, 31 orang tewas akibat tertimpa tangga stasiun kereta api di Seoul, saat banyak orang bergegas naik kereta menuju Mokpo selama liburan Tahun Baru Imlek.
Sedangkan pada konser musik di Sangju, Provinsi Gyeongsang Utara pada Oktober 2005, 11 orang tewas dan 145 orang terluka.