Bagikan:

JAKARTA - Korban tewas insiden perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu malam bertambah menjadi 154 orang, menurut para pejabat.

Sementara, jumlah korban luka-luka mencapai 133 orang, beberapa di antaranya dikatakan menjalani perawatan serius. Sebagian besar korban dikatakan berusia belasan dan 20-an tahun.

Pihak kepolisian mengatakan, 153 korban tewas berhasil diidentifikasi, termasuk 26 warga negara asing dari China, Iran, Rusia, Amerika Serikat, Prancis, Vietnam, Uzbekistan, Norwegia, Kazakhstan, Sri Lanka, Thailand, Austria dan dua negara lainnya. Sedangkan satu korban lainnya belu teridentifikasi.

Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada Hari Minggu. Distrik Yongsan ditetapkan sebagai zona bencana khusus.

"Ini benar-benar menghancurkan," kata Presiden Yoon, dilansir dari Korea Times 31 Oktober.

"Tragedi yang seharusnya tidak terjadi, terjadi di tengah kota Seoul di tengah Halloween (akhir pekan). Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan rakyat, saya merasa berat hati dan tidak bisa menahan kesedihan saya," sambungnya.

Presiden Yoon mengatakan dia akan menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan, serta lembaga pemerintah terkait lainnya untuk melakukan tinjauan darurat, terhadap semua peristiwa besar yang direncanakan untuk beberapa bulan mendatang, guna mencegah terulangnya kejadian tragedi serupa.

Presiden kemudian memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut. Usai Pidato, Presiden Yoon mengunjungi tempat kejadian sebelum memimpin pertemuan darurat di kompleks pemerintahan, Seoul.

Sementara itu, Kejaksaan Agung segera meluncurkan tim investigasi atas kasus tersebut. Menteri Kehakiman Han Dong-hoon menginstruksikan jaksa untuk bekerja sama erat dengan polisi, untuk menemukan penyebab insiden tersebut.

Terpisah, Pemerintah Kota Seoul mengatakan akan mendirikan situs peringatan untuk para korban di Seoul Plaza. Wali Kota Oh Se-hoon, yang sedang dalam perjalanan bisnis di Eropa, memutuskan untuk mempersingkat perjalanannya dan kembali ke kota.

Diketahui, diperkirakan 100.000 orang berkumpul di Itaewon untuk Halloween pertama sejak pencabutan pembatasan COVID-19 yang tersisa Banyak pengunjung pesta mengenakan kostum Halloween.

Otoritas kebakaran menerima laporan pertama tentang insiden tersebut sekitar pukul 10:15 malam. Saksi mata mengatakan orang-orang "jatuh seperti kartu domino" tiba-tiba dan mulai berteriak minta tolong.

"Setelah beberapa orang terpeleset dan jatuh, yang lain jatuh seperti kartu domino dan sepertinya tidak ada yang bisa merangkak keluar dari sana. Itu benar-benar kekacauan," kata seorang saksi mata kepada Hankook Ilbo.

Dengan jalanan yang begitu padat dan bising dengan kerumunan besar, pekerja darurat tidak dapat merawat pasien dengan cepat. Kewalahan dengan banyaknya korban, paramedis meminta pejalan kaki untuk melakukan CPR.

Pejabat darurat dan dokter yang kemudian merawat mereka di rumah sakit mengatakan sebagian besar korban meninggal karena serangan jantung akibat sesak napas akibat tekanan karena terperangkap di bawah tubuh lain.