Jeka Saragih Dikontrak UFC Jika Menang Lawan Anshul Jubli

JAKARTA — Seniman bela diri campuran Indonesia Jeka Saragih otomatis mendapat kontrak dari UFC jika sukses mengalahkan Anshul Jubli dari India di babak final Road to UFC.

Petarung asal Simalungun, Sumatera Utara, itu melangkah ke final setelah mengalahkan wakil Korea Ki Won Bin di Etihad Arena, Abu Dhabi, Minggu, 23 Oktober malam WIB. Saragih cuma butuh dua menit 41 detik untuk membuat lawannya knockout (KO).

"Dengan satu kemenangan malam ini, dia berpeluang mencapai final divisi ringan, di mana dia akan bersaing menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat kontrak UFC," ujar Senior Vice President and Head of Asia UFC Kevin Chang.

Sebelumnya ada sedikit perbedaan pendapat antara pihak Saragih dan UFC ihwal urusan kontrak ini. Fransino Tirta selaku manajer sebelumnya mengklaim Saragih telah mendapat kontrak dari UFC setelah mencapai final.

Tirta mengatakan hanya saja besaran kontrak berbeda antara pemenang dan petarung yang kalah. Namun, klaim itu sepertinya merujuk aturan lama.

Dalam aturan sebelumnya, UFC otomatis memberikan kontrak ke petarung yang mencapai final. Sementara itu, di aturan baru, kontrak diberikan hanya untuk empat petarung yang keluar sebagai pemenang di masing-masing divisi.

Untuk diketahui, turnamen Road to UFC ini diikuti oleh atlet dari empat divisi, yakni kelas terbang, kelas bantam, kelas bulu, dan ringan. Jeka Saragih sendiri bersaing di kelas ringan.

"Jeka Saragih memiliki dua penampilan luar biasa di pembukaan dan semifinal turnamen Road to UFT," ujar Chang.

Saragih adalah satu-satunya petarung Indonesia yang mencapai babak final dari lima petarung Merah Putih yang mengikuti turnamen. Jika menang di final maka Saragih akan masuk kelas ringan (lightweight) UFC.

Divisi tersebut saat ini memiliki juara baru, yakni Islam Makhachev. Anak didik Khabib Nurmagomedov itu memegang sabuk juara setelah mengalahkan petarung Brasil, Charles Oliveira.