Huawei Bantu Petani Brasil Gunakan Teknologi 5G untuk Sektor Pertanian

JAKARTA - Untuk meningkatkan produktivitas hasil panen, negara bagian pertanian Brasil, Golas, meluncurkan percobaan alat baru yang didukung dengan teknologi dan peralatan 5G dari Huawei. 

Teknologi ini diklaim dapat meningkatkan efektifitas kegiatan pertanian dan cepat dalam melawan penyakit pada tanaman.

Hal ini terjadi saat pemerintah Brasil mempertimbangkan untuk memberlakukan larangan peralatan Huawei, dari lelang spektrum frekuensi 5G 2021 untuk operator telekomunikasi di negara tersebut.

Peluncuran sistem pendukung pertanian baru ini pertama kali dicoba oleh petani kedelai di wilayah tersebut. Saat ini, teknologi 5G yang ditawarkan kepada produsen akan membantu meningkatkan hasil panen melalui pengumpulan informasi melalui sistem sensor.

 Menurut Direktur Pemasaran Huawei Brasil, Tiago Fontes, sensor tersebut akan ditempatkan di lapangan secara pemanen, dan bahkan di drone. Nantinya, sensor itu akan menawarkan data meteorologi serta kelembapan secara akurat.

 Kombinasi komunikasi broadband cepat dengan pemrosesan data cloud real-time, juga akan menawarkan informasi kepada petani dalam waktu satu jam, yang biasanya akan memakan waktu setidaknya tiga hari untuk dikumpulkan. 

Ini akan memungkinkan tindakan cepat bagi para petani sehingga mereka dapat dengan segera bekerja untuk memberantas penyakit dan potensi ancaman lainnya terhadap tanaman. 

“Kami meluncurkan aplikasi kedelai ini untuk menunjukkan bagaimana 5G yang digunakan pada drone dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya herbisida," ujar Fontes seperti dikutip dari Gizmochina, Sabtu 5 Desember.

Uji coba ini pertama kali diluncurkan di kota pertanian kedelai Rio Verde dan memanfaatkan jaringan 5G yang dibangun oleh operator telekomunikasi Claro.