Akhyar Temui Pendukung Perkuat Saksi Cegah Politik Uang, Bobby Nasution Turun Tengok Banjir

MEDAN - Calon wali kota Medan Bobby Nasution turun meninjau banjir di Medan, Sumatera Utara. Bobby mengajak warga Medan berdoa bersama agar banjir segera surut.

“Medan sedang berduka, hari ini banjir melanda 7 kecamatan dan 13 kelurahan. Sebanyak 2.773 rumah, 1.983 KK, dan 5.965 jiwa terdampak banjir berdasarkan data yang dilaporkan Pusdalops BPBD Medan. Bahkan terdapat korban meninggal dunia dan masih ada korban yang berstatus hilang,” kata Bobby Nasution dikutip dari akun Instagram bobbynst, Jumat, 4 Desember.

Musibah banjir ini membuat warga Medanberada dalam kesedihan. Namun Bobby yang berpasangan dengan Aulia Rachman di Pilkada Medan harus bangkit, bergotong royong dan saling berkolaborasi membantu warga yang terdampak banjir.

“Saya juga mengajak seluruh warga Medan untuk bersama-sama berdoa agar para korban diberi ketabahan dan musibah banjir ini segera berakhir. Semoga kondisi Kota Medan saat ini dapat kita benahi bersama,” kata Bobby.

“Tetap waspada dan hati-hati hingga situasi sudah benar-benar kondusif,” sambung dia. 

Akhyar Nasution Minta Waspadai Politik Uang

Sementara itu, calon wali kota nomor urut 1 Pilkada Medan Akhyar Nasution meminta seluruh tim pemenangan, relawan, simpatisan dan juga masyarakat untuk mengawasi politik uang yang terjadi dalam Pilkada Medan.

"Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu, tapi udah pasti bukan Akhyar - Salman. Ini perlu diawasi, ini yang mencederai dan tidak akan pernah baik kota ini, tidak akan pernah baik negeri ini, kalau semua proses politik diawali dengan money politics,” tegas Akhyar di Medan Selayang, Jumat, 4 Desember.

Akhyar mengatakan sedang ada gencar-gencarnya upaya pendistribusian logistik, yang tidak diketahui asal muasalnya. "Saya pun tidak tahu siapa, tapi pendengaran saya, penglihatan saya, ini sedang terjadi, baik melalui aparatur resmi maupun tidak resmi dengan segala macam cara. Tolong semuanya kita mengawasi, kalau ada kita videokan, kita rekam, ini menjadi bukti jika ada persengketaan Pilkada nantinya," pesan Akhyar.

Selain itu, Akhyar menjelaskan, meski tidak mendapatkan undangan pemilihan C6, warga yang sudah punya hak pilih harus tetap datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

"Jika ada nama kita di DPT, tunjukkan saja KTP. Boleh jam berapa saja memilih. Tapi jika tidak, tetap datang juga ke TPS tapi pencoblosannya jam 12 sampai jam 1. Tolong dipahami ini," jelas Akhyar.