Akhyar Nasution Minta Waspadai Politik Uang di Pilkada Medan: Tolong Awasi, Kita Videokan
Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution (DOK. Timses)

Bagikan:

MEDAN - Calon wali kota Medan nomor urut 1 Akhyar Nasution meminta seluruh tim pemenangan, relawan, simpatisan dan juga masyarakat untuk mengawasi politik uang yang terjadi dalam Pilkada Medan.

"Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu, tapi udah pasti bukan Akhyar - Salman. Ini perlu diawasi, ini yang mencederai dan tidak akan pernah baik kota ini, tidak akan pernah baik negeri ini, kalau semua proses politik diawali dengan money politisc,” tegas Akhyar di Medan Selayang, Jumat, 4 Desember.

Akhyar mengatakan sedang ada gencar-gencarnya upaya pendistribusian logistik, yang tidak diketahui asal muasalnya. "Saya pun tidak tahu siapa, tapi pendengaran saya, penglihatan saya, ini sedang terjadi, baik melalui aparatur resmi maupun tidak resmi dengan segala macam cara. Tolong semuanya kita mengawasi, kalau ada kita videokan, kita rekam, ini menjadi bukti jika ada persengketaan Pilkada nantinya," pesan Akhyar.

Selain itu, Akhyar menjelaskan, meski tidak mendapatkan undangan pemilihan C6, warga yang sudah punya hak pilih harus tetap datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

"Jika ada nama kita di DPT, tunjukkan saja KTP. Boleh jam berapa saja memilih. Tapi jika tidak, tetap datang juga ke TPS tapi pencoblosannya jam 12 sampai jam 1. Tolong dipahami ini," jelas Akhyar. 

Berdasarkan informasi yang beredar, Akhyar menyampaikan, ada trik-trik di mana potensi pemilih Akhyar - Salman Alfarisi, ada permainan C6 sehingga membuat orang enggan datang ke TPS. 

"Inilah kerja tugas saksi luar, bukan hanya mengamati, mengawasi pada saat hari H-nya, tapi lihat siapa-siapa yang belum datang, ini yang harus dijemput, diingatkan. Jadi saksi luar itu yang sangat penting tugasnya mengontrol, mengawasi segala macam. Jadi potensi-potensi permainan itu dimulai dari situ," tutur Akhyar.

Karena itu, Akhyar meminta kepada semuanya agar jangan takut dengan segala macam intimidasi maupun tantangan. "Kita hidup di negara berdasarkan hukum. Kita ini negara hukum, bukan negara kekuasaan," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu. Dia menerangkan, waktu kampanye Pilkada Medan tinggal 2 X 24 jam. 

"Itu menentukan hasil kita, yang sudah kita bekerja selama 4 bulan ini. Manfaatkanlah 2 hari ini dengan sebaik baiknya," pesannya. 

"Seperti apa yang disampaikan oleh Pak Akhyar, wali kota kita, kita harus bisa menang telak. Tolong ini digarisbawahi. Dalam 2 kali 24 jam ini kita masih bisa bekerja," kata Burhanuddin.

Sementara itu,  Ketua Brigade 08 Kota Medan, Johan Arvindo menyatakan kesiapannya untuk mengawasi pilkada Medan ini. 

"aya selaku komandan Brigade 08 Kota Medan meminta kepada seluruh jajaran dan simpatisan semua agar tetap mengawal seperti yang diinstruksikan tadi oleh Pak wali kota kita. Bahwasanya kemungkinan besar banyak kecurangan. Oleh sebab itu, saya selaku komandan tidak berbangga diri dan seharusnya saya khawatir. Kenapa? Tugas ini berat. Kalau sempat nanti di luar kami tidak bisa mengamankan, kemana harga diri kami dan kami kerahkan 10 ribu untuk dijadikan saksi luar, kami kerahkan seluruh anggota keluarga dan tetangga-tetangga kami," jelasnya.