Live Streaming di TikTok Sekarang Punya Opsi Khusus Dewasa
JAKARTA - TikTok baru saja meluncurkan opsi live streaming khusus pengguna dewasa dan membatasi usia yang menonton konten tersebut.
Dengan fitur baru ini, hanya konten kreator berusia 18 tahun ke atas yang bisa menyelenggarakan streaming langsung di aplikasi video pendek itu.
"Saat ini, pengguna harus berusia 16 tahun ke atas untuk menjadi tuan rumah saat live streaming. Mulai 23 November, usia minimum akan meningkat dari 16 menjadi 18. Karena kami mempertimbangkan luasnya audiens global kami, kami telah mengambil pendekatan bertahap terhadap fitur yang dapat diakses komunitas kami berdasarkan usia mereka," ungkap TikTok dalam keterangannya yang dikutip Rabu, 19 Oktober.
Streaming langsung khusus pengguna dewasa bukanlah undangan untuk memublikasikan konten dewasa di platform. Namun, konten apa pun yang disiarkan akan diminta untuk mematuhi aturan platform.
Selain itu, TikTok juga meluncurkan opsi baru yang memungkinkan konten kreator membatasi streaming langsung mereka untuk pengguna di bawah umur.
Dalam hal ini, aplikasi milik ByteDance itu meminta konten kreator untuk memastikan bahwa anak di bawah umur tidak melihat konten yang lebih ditujukan kepada penonton dewasa.
Baca juga:
- Foxconn Perakit iPhone asal Taiwan, Berharap Suatu Saat Bisa Merakit Mobil Listrik Tesla
- Kenali Lima Tanda Ini Jika Ponsel Anda Disusupi Malware
- Jejak Panas yang Ditinggalkan Big Bang Bikin Penasaran, Para Ilmuwan Internasional Lakukan Pemburuan
- Jumlah Asteroid Dekat Bumi Meningkat Pesat Ada 30.039, Bahaya?
"Pembawa acara mungkin berencana untuk berbicara tentang pengalaman hidup yang sulit dan mereka akan merasa lebih nyaman mengetahui bahwa percakapan tersebut terbatas pada orang dewasa," kata TikTok.
Sebagai informasi, TikTok dipaksa menilai kembali berbagai fitur dan alatnya untuk memastikan bahwa remaja tidak tanpa disadari menempatkan diri mereka dalam risiko di aplikasi.
Melansir Neowin, kembali pada April lalu, TikTok diselidiki oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) karena tidak memoderasi materi pelecehan seksual anak (CSAM) dan beberapa minggu yang lalu, perusahaan bisa menghadapi denda yang signifikan karena tidak menjaga privasi anak di bawah umur di platform.
Langkah terbaru meluncurnya fitur tersebut bertujuan untuk mengekang penyampaian materi dewasa kepada anak di bawah umur.