Survei LSP: Elektabilitas dan Popularitas Prabowo Subianto Masih yang Tertinggi

JAKARTA - Lingkaran Suara Publik (LSP) merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas calon presiden yang diperkirakan maju pada Pilpres 2024. Hasilnya, popularitas dan elektabilitas Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih yang tertinggi.

Direktur Riset dan Kajian LSP Indra Nuryadin, mengatakan secara umum popularitas para tokoh berada di interval 50 persen hingga 95 persen dimana popularitas tertinggi masih ditempati oleh Prabowo diikuti oleh Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan terendah Ahmad Syaikhu 59,0 persen.

Demikian juga tingkat likeabilitas berada di interval 80 persen yang ditempati oleh Prabowo dan Ahmad Syaikhu 45 persen.

Survei ini menegaskan, elektabilitas Prabowo masih berada diposisi teratas dengan perolehan 31,8 persen. Disusul oleh Ganjar 20,4 persen, dan Anies 11,7 persen.

"Pertanyaan elektabilitas juga dibuat dengan tidak memasukkan beberapa tokoh seperti Sandi Uno, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kedalam format pertanyaan tertutup. Hasilnya masih menempatkan Prabowo sebagai pemuncak elektabilitas," ujar Indra dalam paparan survei secara daring, Sabtu, 15 Oktober.

Pada pertanyaan simulasi yang tidak menyertakan Sandi, lanjut Indra, meskipun tidak signifikan terjadi pergeseran pemilih, elektabilitas Prabowo bertambah 0,5 persen, Ganjar bertambah 0,3 persen dan Anies bertambah 0,1 persen dibandingkan perolehan elektabilitas pertanyaan sebelumnya.

Kemudian pertanyaan yang tidak memasukkan Ganjar pergeseran pemilih kembali terjadi dan kemungkinan besar pergeseran dipengaruhi oleh pemilih Ganjar. Elektabilitas Prabowo juga meningkat 3,9 persen, sementara Ridwan Kamil naik ke posisi kedua bertambah 1,1 persen.

"Limpahan dari Ganjar mungkin paling banyak diperoleh oleh Puan Maharani dimana ada lonjakan sebesar 4,6 persen dari 2,9 persen menjadi 7,5 persen," katanya.

"Masih ada pemilih Ganjar yang memilih calon lainnya dan ada 12,0 persen yang belum menentukan pilihannya," sambung Indra.

Lalu simulasi yang tidak memasukkan Anies pergeseran kembali terjadi dimana elektabilitas Prabowo bertambah 2,8 persen, Ganjar bertambah 0,2 persen dan Ridwan Kamil bertambah 1,9 persen dari elektabilitas yang menyertakan semua calon.

"Singkatnya simulasi ini menunjukkan pergeseran elektabilitas dari Ganjar dan Anies ini juga menunjukkan bahwa Prabowo dapat diterima baik dari pemilih Ganjar maupun pemilih Anies. Kesan Prabowo sebagai tokoh pemersatu dapat diterima," jelas Indra.

"Simulasi ini juga menemukan bahwa pemilih Ganjar juga cukup banyak beralih ke Puan bila Ganjar tidak dimasukkan dalam pertanyaan," imbuhnya.

Menurut Indra, masih ada waktu bagi partai politik untuk menentukan siapa capres yang akan diusung. Ada Capres yang tidak memiliki pengaruh kepada elektabilitas parpol, dan ada juga yang berpengaruh.

Demikian juga dengan capres, ada capres yang dipilih karena pengaruh parpol nya ada yang lebih karena faktor pribadi atau personalnya.

"Masih cukup waktu bagi masing-masing parpol dan capres untuk meningkatkan elektabilitas demi keluar menjadi pemenang pada kontestasi pemilu 2024 mendatang," kata Indra.