Joko Tjandra: Dari Awal Saya Tidak Ingin Pinangki Ikut Campur, tapi...
JAKARTA - Terpidana kasus korupsi "cessie" Bank Bali Joko Tjandra menyebut awalnya dia tidak ingin dibantu jaksa Pinangki Sirna Malasari untuk mengurus persoalan hukumnya.
"Saya tidak ingin Pinangki membantu saya dan masalah hukum saya, dari awal saya tidak ingin Pinangki ikut campur karena 'confict of interest' dan mencampuradukkan masalah saya," kata Joko Tjandra di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, dikutip Antara, Rabu, 2 Desember.
Joko Tjandra bersaksi untuk terdakwa Andi Irfan Jaya didakwa membantu Joko Tjandra menyuap jaksa Pinangki Sirna Malasari sebesar 500 ribu dolar AS (sekitar Rp7,28 miliar). Andi Irfan juga didakwa melakukan permufakatan jahat untuk memberikan uang kepada pejabat di Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung sebesar 10 juta dolar AS (sekitar Rp145,6 miliar).
Keengganan Joko Tjandra soal ikut campurnya Pinangki dia sampaikan setelah Pinangki menemuinya di Kuala Lumpur pada 12 November 2019. Pertemuan itu juga dihadiri oleh seorang pengusaha rekan Joko Tjandra bernama Rahmat.
"Saat itu mereka datang mau kunjungan, karena saya sudah lama tidak pulang ke Jakarta jadi saya minta perkenalkan pengacara yang bagus," ungkap Joko Tjandra.
Baca juga:
- Saksi Ungkap Mahalnya Rapid Test Pinangki: Ibu Kurang Cocok Made in China, Maunya Korea
- Seperti Bos, Pinangki Malasari Bayari 10 Jaksa Tes Cepat COVID-19
- Disebut Beli Mobil BMW X-5 Tak Dilaporkan PPATK, Jaksa Pinangki: Tidak Logis
- Saksi: Jaksa Pinangki Keberatan Lapor PPATK saat Beli Mobil BMW X-5 Rp1,7 Miliar
Nama Joko Tjandra masuk dalam "red notice" Interpol sejak sekitar satu bulan setelah putusan Peninjauan Kembali (PK) No. 12 pada Juni 2009 yang menyatakan ia bersalah dan harus divonis 2 tahun penjara sehingga sejak 2009, Djoko Tjandra tidak kembali ke Indonesia.
"Karena dia (Pinangki) jaksa saya tidak ingin mendengar lebih jauh, tapi saya menceritakan duduk perkara kasus saya. Hanya saya tekankan bahwa karena 'Anda adalah PNS, saya tidak bersedia berhubungan secara hukum, tapi saya menjelaskan boleh memperkenalkan pengacara-pengacara yang menurut Pinangki bisa membantu saya," ujar Joko Tjandra menjelaskan.
Atas permintaan Joko Tjandra tersebut, Pinangki lalu membawa seorang advokat bernama Anita Kolopaking pada pertemuan 19 November 2019 di Kuala Lumpur untuk menjadi pengacara Joko Tjandra.