Penelitian Terbaru Buktikan Gim Bisa Tingkatkan Memori Jangka Pendek
JAKARTA - Menginjak usia dewasa, kemampuan untuk mengingat memori jangka pendek tentu semakin berkurang seiring waktu. Tetapi sebuah penelitian terbaru menunjukkan gim bisa mengatasi hal itu.
Dalam sebuah studi terbaru tentang efek sebuah gim, sebanyak 47 orang dewasa berusia antara 60 dan 79 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Mereka dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok memainkan gim ritme musik yang disebut Rhythmicity dan satu kelompok lagi memainkan permainan pencarian kata biasa, selama 20 menit sehari dan berlangsung selama 8 minggu.
Hasilnya, perbedaan antara kedua kelompok terlihat jelas, pemain Rhythmicity bisa menargetkan persepsi visual dan perhatian selektif pada memori jangka pendek, seperti yang diuji melalui latihan pengenalan wajah.
"Seperti yang dihipotesiskan, hanya kelompok pelatihan ritme yang menunjukkan peningkatan memori jangka pendek pada tugas pengenalan wajah, sehingga memberikan bukti penting bahwa pelatihan ritme musik dapat bermanfaat bagi kinerja pada tugas non-musik," tulis para peneliti dalam makalah mereka yang diterbitkan di PNAS.
Lebih lanjut, yang membuat gim ini istimewa adalah ia dapat menyesuaikan diri dengan orang yang memainkannya, mengubah tingkat kesulitan untuk mendorong pemain meningkatkan kemampuan tanpa membuatnya terlalu sulit.
Melansir Science Alert, Senin, 10 Oktober, analisis pasca pelatihan dilakukan melalui electroencephalography (EEG) selama tugas pengenalan yang melibatkan wajah yang tidak dikenal.
Baca juga:
Pemain ritme lebih baik dalam mengidentifikasi wajah setelah kursus delapan minggu, dan pembacaan EEG menunjukkan peningkatan aktivitas di lobulus parietal superior, yaitu wilayah otak yang terkait dengan musik bacaan penglihatan dan memori visual jangka pendek.
Rhythmicity dikembangkan oleh drummer Mickey Hart, yang pernah menjadi Grateful Dead dan menggunakan petunjuk visual untuk melatih peserta memainkan gim ritme di tablet.
Adapun tempo, kompleksitas, dan presisi yang dibutuhkan semuanya disesuaikan seiring kemajuan pemain.
Penurunan kontrol kognitif sering datang seiring bertambahnya usia, tetapi permainan ini adalah bukti bahwa ada cara untuk menjaga ketajaman mental manusia.
"Semua gim ini memiliki algoritme dan pendekatan adaptif mendasar yang sama, tetapi mereka menggunakan jenis aktivitas yang sangat, sangat berbeda. Dan dalam semuanya, kami menunjukkan bahwa Anda dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam populasi ini," ujar ahli saraf Adam Gazzaley dari UCSF.